Jakarta – Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro memproyeksikan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan melonjak tinggi mencapai Rp219,7 triliun.
“Unag beredar pada tahun 2014 Rp 165,5 triliun, 2019 Rp189,7 triliun dan ini naik Rp20 triliun sampai Rp 30 triliun. Tahun ini Pemilu 2024 bisa naik lebih kencang sekitar Rp219,7 triliun,” kata Asmo dalam Mandiri Economic Outlook 2023, Selasa 19 Desember 2023.
Baca juga: PPATK Temukan Praktik Politik Uang Lewat E-Wallet di Masa Kampanye Pemilu 2024
Lebih lanjut, Asmo mengatakan, bahwa peredaran uang selama pesta demokrasi diharapkan bisa menstimulus aktivitas masyarakat untuk belanja yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Bayangkan kita menghadapi the longest and the largest election di Indonesia, diharapkan uang beredar lebih tinggi lagi, ini political driven untuk konsumsi,” ungkapnya.
Baca juga: Libatkan Ribuan Nama, PPATK Temukan Transaksi Janggal Triliunan Rupiah di Masa Kampanye
Adapun, Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) pada Oktober 2023 tumbuh positif. Posisi M2 pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4 persen secara tahunan (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0 persen yoy. Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8 persen yoy.
Perkembangan M2 pada Oktober 2023, terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit. Penyaluran kredit pada Oktober 2023 tumbuh sebesar 8,7 persen yoy, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. (*)
Editor: Galih Pratama