Jakarta – Norges Bank Investment Management (NBIM), yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana pensiunan pemerintah-global, mengumumkan penutupan kantor cabang di Shanghai, China.
Penutupan cabang Norges Bank Investment Management tersebut menjadi sinyal bahwa banyak perusahaan besar dunia semakin mengurangi operasionalnya di tengah ekonomi China yang bermasalah.
“Keputusan menutup kantor cabang di Shanghai, berdasarkan kepada pertimbangan operasional perusahaan serta tidak memengaruhi investasi atau strategi investasi NBIM di China,” kata NBIM, dinukil CNN, Minggu (10/9).
Baca juga: Ekonomi China Melempem, Minat Investor Asing ke Negara Asia Ikut Terimbas?
Norges Bank Investment Management yang mengelola dana pensiun pemerintah Norwegia senilai USD1,4 triliun atau setara Rp21.491 triliun ini merupakan investor tunggal terbesar di pasar saham dunia.
Diketahui, hingga tahun 2022, NBIM memiliki saham sebesar USD42 miliar dalam sekitar 850 perusahaan China. Investasi tersebut akan dikelola di masa depan dari pusat Asia mereka di Singapura.
Selain NBIM, langkah penutupan operasional perusahaan juga dilakukan Ontario Teachers’ Pension Plan, salah satu dana pensiun terbesar di dunia. Mereka telah menutup tim investasi ekuitas China berbasis Hong Kong pada awal tahun 2023.
Langkah serupa juga akan dilakukan Forrester Research, perusahaan riset dan konsultasi teknologi asal Amerika Serikat, untuk mengurangi sebagian besar analis China mereka sekitar waktu yang sama.
Baca juga: Pertemuan AS-China di Tengah Pemulihan Bilateral, Bahas Apa?
Saat ini, China tengah menghadapi ekonomi sulit. Salah satunya, imbas pasar properti yang merosot dan bisa memicu krisis utang lebih besar.
Di sisi lain, tindakan keras pemerintah Beijing terhadap perusahaan-perusahaan asing perihal kekhawatiran keamaan nasional membuat mereka hengkang dari China. (*)
Editor: Galih Pratama