Untuk mengejar target tersebut, Bank Harda berencana menggenjot kredit sektor ritel yang kini porsinya mencapai 32%. Dwitya Putra
Jakarta – PT Bank Harda Internasional (Bank Harda) menargetkan pertumbuhan kredit cukup besar tahun ini, yakni sebesar 30%, di tengah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan.
Direktur Utama perseroan, Antonius Prabowo Argo mengatakan, hingga Juni 2015 sendiri kredit perseroan tidak tumbuh secara signifikan yaitu berada pada level di bawah 10%.
Harapan akan adanya perbaikan kondisi makro di semester II nanti jadi alasannya, sehingga perseroan optimis mematok pertumbuhan kredit tinggi.
“Kami harap pertumbuhan ekonomi makro semakin baik. Kita targetkan 30% pertumbuhan kredit dan laba bank kurang lebih sekira Rp18 miliar di 2015 akhir,” kata Antonius di Jakarta, Senin, 13 Juli 2015.
Untuk mengejar target tersebut, lanjut Antonius, Bank Harda berencana menggenjot kredit sektor ritel yang kini porsinya mencapai 32%. Sektor ini diharapkan dapat berkembang lebih besar dari sektor komersial, yang kini porsinya mencapai sebesar 63%.
“Sisanya di mikro dan kecil kurang lebih sebesar 4%. Bank Harda berencana menaikkan pertumbuhan sektor ritel 5% per tahun, ” tambahnya.
Sekedar informasi, pada tahun lalu Bank Harda sendiri mencatat pertumbuhan kredit sebesar 25% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21%. Kondisi tersebut mendorong perseroan mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp12,5 miliar.
Sedangkan dari sisi aset, posisi terakhir 2014, jumlah aset Bank Harda tercatat sebesar Rp2,02 triliun dengan jumlah kredit sebesar Rp1,50 triliun. Sementara, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1,73 triliun.
Kemudian sepanjang tahun 2014, profil risiko BHI juga menunjukkan perbaikan kualitas karena penerapan manajemen risiko yang baik. (*)
@dwitya_putra14