Balik Loyo, IHSG Dibuka Terkoreksi 0,43%

Balik Loyo, IHSG Dibuka Terkoreksi 0,43%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (7/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah ke level 6728,53 atau terkoreksi 0,43% dari dibuka pada level 6757,04 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 303 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 23 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp265 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 141 saham terkoreksi, sebanyak 126 saham menguat dan sebanyak 228 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG closing di level 6.757, di atas 5 day Moving Average (6.703). Trend bearish, indikator MACD bearish, Stochastic overbought, candle bullish breakaway.

Dengan investor asing yang mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp260,13 miliar. Sehingga, dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp411,23 miliar dan Net Foreign Buy Rp16,56 triliun secara ytd.

“Level resistance berada 6.750/6.766 dengan support 6.634/6.718,” ujar Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra, dalam risetnya di Jakarta, 7 Juli 2023.

Pada perdagangan kemarin (6/7) hampir semua bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami penurunan setelah risalah Federal Reserve memperkirakan adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut namun tidak seagresif sebelumnya.

Hang Seng dan Nikkei menurun cukup tajam, dimana masing-masing sebesar 3,02% dan 1,70%. Di sisi lain, IHSG menguat dan Australia melaporkan neraca perdagangan (balance of trade) Mei 2023 sebesar AUD11,79 miliar, di atas ekspektasi, hari ini Indonesia akan mengumumkan cadangan devisa per Juni 2023.

Sedangkan, untuk indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 1,07%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 0,79%, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi sebesar 0,82%. Kemudian, ADP Employment change pada Juni 2023 mencapai 497.000 yang di atas perkiraan, dan menjadi kenaikan tertinggi sejak Juli 2022.

Adapun, hal tersebut meningkatkan kecemasan investor mengenai kondisi ekonomi dan arah suku bunga. Sebagai informasi malam nanti AS akan mengumumkan non-farm payrolls per Juni 2023 yang diperkirakan mencapai 225.000. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News