Jakarta – AXA Mandiri dan AXA pada hari ini menjalankan program Corporate Responsibility (CR) di Desa Ranca Buaya, Kab. Tangerang bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai komitmen perusahaan dalam menggugah kesadaran dan menciptakan kemandirian masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, serta pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Presiden Direktur AXA Mandiri Financial Services Jean-Philippe Vandenschrick mengatakan, bahwa kegiatan yang merupakan bagian dari kerja sama kedua institusi dalam program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan juga rangkaian CR Week 2017 ini, dilakukan sejalan dengan semangat AXA Mandiri & AXA dan Kemenkes untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih sehat di masa depan.
“Kami dan Kemenkes memiliki misi atau tujuan yang sama untuk masyarakat Indonesia yakni meningkatkan kualitas hidup terutama kesehatan setiap individu di Indonesia, sehingga terciptanya kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat yang pada akhirnya akan membantu pencapaian Sustainable Development Goals (Pembangunan Yang Berkelanjutan) di bidang kesehatan di Indonesia,” ujar Jean-Philippe di Tangerang, Kamis, 7 September 2017.
Pada kesempatan yang sama Chief Corporate Affairs Officer AXA Indonesia, Benny Waworuntu menyampaikan, bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan hari ini adalah aksi nyata dari perwujudan tujuan utama perusahaan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat yaitu Empower People to Live a Better Life, atau Memberdayakan Masyarakat untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
“Kami juga melibatkan para karyawan sebagai sukarelawan, termasuk para dokter dan perawat kami, pada aktivitas hari ini,
karena kami ingin menjadi mitra bagi masyarakat Indonesia termasuk warga Ranca Buaya,” terang Benny.
Benny menambahkan, sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang perlindungan kesehatan, AXA Mandiri dan AXA percaya jika masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan serta pengelolaan risiko melalui perencanaan keuangan yang tepat, maka potensi risiko kesehatan terutama penyakit tidak menular seperti stroke, diabetes, dan hipertensi, dapat diturunkan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia per 1.000 penduduk cenderung meningkat.
Riskesdas 2007 memperlihatkan bahwa prevalensi stroke ada di angka 8.3%, dan angka ini meningkat menjadi 12.3% di 2013. Untuk diabetes, angkanya naik dari 1.1% di 2007 ke 2.1% di 2013, dan untuk hipertensi, kenaikan terjadi dari 7.6% di 2007 menjadi 9.5% di 2013. (*)