Jakarta – Di masa pandemi, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Tingkat kesadaran untuk memiliki proteksi asuransi jiwa pun meningkat dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan, untuk asuransi syariah, peluangnya juga diproyeksikan akan cerah.
Direktur AXA Financial Indonesia, Cicilia Nina menyatakan, perseroan saat ini juga tengah fokus terhadap keberlangsungan asuransi syariah. Dengan mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama muslim, dan dengan konsep syariah yang memiliki azas saling tolong menolong, menjadi sebuah alat yang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan.
“Sejak pandemi, ada sisi baik yang didapatkan. Pertama, kesadaran memiliki asuransi jiwa meningkat. Tidak hanya syariah, tapi secara overall juga meningkat, yang tadinya hanya single digit menjadi 24%,” ujarnya secara daring di Jakarta, Selasa, 27 April 2021.
Sementara itu, lanjut Cicilia, menurut data Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) tahun 2020, asuransi syariah memiliki kontribusi yang cukup besar yakni 84,39%, dengan aset yang dikelola sekitar 80,98%. Namun, dari besaran tersebut, yang baru digarap penetrasinya baru sekitar 1 persen.
“Dengan potensinya ini bisa menjadi penggerak roda ekonomi yang luar biasa. Sementara untuk tantangannya ialah mindset masyarakat Indonesia belum benar-benar mengerti apa itu asuransi, termasuk juga asuransi syariah. Untuk itu kita terus meningkatkan literasi di masyarakat,” katanya. (*) Bagus Kasanjanu