Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengawali pekan dengan pelemahan sebesar 0,59 persen ke level 6.702,88 dari posisi 6.742,57, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB, Senin, 10 Februari 2025.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 328,75 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 25 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp485,22 miliar.
Kemudian tercatat terdapat 116 saham terkoreksi, sebanyak 153 saham menguat dan sebanyak 259 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak variatif di rentang level 6.680 hingga 6.800.
“Pada perdagangan kemarin, Jumat (7/2) IHSG ditutup turun 1,93 persen atau minus 132,96 poin ke level 6.742. IHSG hari ini (10/2) diprediksi bergerak mixed dalam range 6.680-6.800,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, Senin, 10 Februari 2025.
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, 4 Saham Ini Direkomendasikan
Pergerakan IHSG selama sepekan terkoreksi dalam sebesar 5,16 persen, performa tersebut menempati posisi terendah jika dibandingkan dengan bursa di Kawasan Asia Tenggara, dengan investor asing mencatatkan outflow di pasar ekuitas senilai Rp3,80 triliun.
Di mana, sentimen negatif yang terjadi, antara lain, rilis laporan keuangan Big Banks yang mencerminkan landainya kinerja profitabilitas akibat iklim suku bunga tinggi dan terbatasnya daya beli.
Selain itu, IHSG mengalami koreksi pada akhir pekan setelah MSCI mengumumkan pengecualian terhadap saham yang terafiliasi dengan Barito Group untuk masuk dalam rebalancing index Februari 2025.
Baca juga: INFOBANK15 Naik di Tengah Pelemahan IHSG, Simak Daftar Saham Penggeraknya
Daftar saham tersebut adalah PTRO, BREN, dan CUAN. Sementara, pengumuman resmi rebalancing indeks akan berlangsung pada 11 Februari 2025.
Adapun dari Mancanegara, bursa Wall Street mengalami koreksi pada akhir pekan. Aksi profit taking terjadi setelah rilis laporan data ketenagakerjaan lebih landai. Pada Januari 2025, non farm payroll turun menjadi sebesar 143 ribu dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 307 ribu.
Sedangkan, tingkat pengangguran turun ke level 4,1 persen. Di sisi lain, pada akhir pekan Presiden Trump menghendaki kenaikan tarif impor baja dan aluminium sebesar 25 persen. Tarif tersebut akan diumumkan pada awal pekan ini.
Baca juga: IHSG Melemah 5 Persen Lebih, Berikut Saham-saham Pendorongnya
Lalu dari Asia, China melaporkan kenaikan inflasi secara tahunan sebesar 0,5 persen pada Januari 2025 dan secara bulanan sebesar 0,7 persen. Inflasi tersebut tumbuh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang diakibatkan berbagai stimulus moneter dan fiskal untuk mendukung daya beli. (*)
Editor: Yulian Saputra