Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masih masuk ke Indonesia senilai Rp12,12 triliun melalui berbagai instrumen pada awal Febuari 2021.
“Berdasarkan data transaksi 1 hingga 5 Februari 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp12,12 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 5 Febuari 2021.
Lebih lanjut Erwin menyatakan, aliran modal asing masuk dari Pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan beli neto sebesar Rp7,91 triliun. Sementara itu aliran modal asing juga masuk beli neto di pasar saham sebesar Rp4,21 triliun.
Pada laporan yang sama, Erwin juga menyampaikan perkembangan nilai tukar rupiah pada minggu pertama Febuari 2021. Dimana pada Jumat (5/2), rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.010 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I Februari 2021, perkembangan harga pada bulan Februari 2021 diperkirakan deflasi sebesar 0,01% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Februari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,25% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,26% (yoy).
Penyumbang utama deflasi yaitu telur ayam ras sebesar -0,05% (mtm), daging ayam ras sebesar -0,03% (mtm), bawang merah, tomat, air kemasan dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang inflasi pada periode laporan berasal dari komoditas daging sapi, cabai merah dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Ke depannya, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. (*)
Editor: Rezkiana Np