Jakarta – Habitat for Humanity Indonesia bersama 58 Chief Executive Officer (CEO) dan pimpinan dari berbagai perusahaan dan institusi pendidikan membangun lima rumah dari 38 rumah layak huni yang terkumpul dari penggalangan dana oleh perusahaan dan individu yang terlibat.
Rumah layak huni yang ditunjukan untuk keluarga berpenghasilan rendah di Desa Kadumanggu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor ini sebagai komitmen jangka panjang Habitat Indonesia dalam mengatasi backlog rumah nasional yang saat ini mencapai 9,9 juta unit.
Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Handoko Ngadiman mengungkapkan, pentingnya sinergi multipihak dalam mengatasi kesenjangan perumahan di Indonesia.
“Target 3 juta rumah layak huni tidak bisa dicapai oleh pemerintah saja. Dibutuhkan kolaborasi antara masyarakat, sektor swasta, dan lembaga non-profit. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik bagi keluarga-keluarga di Indonesia,” katanya, dikutip Jumat, 6 Juni 2025.
Pihaknya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh CEO, donatur, dan sponsor atas dukungan yang telah diberikan. Program CEO Build menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan dapat melampaui ruang rapat dan memberikan dampak positif langsung bagi kehidupan masyarakat.
Baca juga : Dukung Program 3 Juta Rumah, Sri Mulyani Akan Terbitkan SBN Perumahan
“Ke depan, Habitat Indonesia akan terus membuka peluang kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk terus memperluas jangkauan program dan mendorong terciptanya hunian yang layak, aman, dan bermartabat bagi jutaan keluarga di Indonesia,” ujarnya.
Kiprah CEO dan Tokoh Perusahaan
Sementara itu, Gita Tiffani Boer, Direktur PT Astra International Tbk turut antusias dapat terlibat langsung dalam kegiatan ini bersama tim ASTRA.
“Ini bukan hanya tentang membangun rumah, tetapi juga tentang menghadirkan harapan baru bagi keluarga penerima manfaat,” akunya.
Sementara itu, Sandiaga Uno, Co-Founder PT Saratoga Investama Sedaya Tbk menambahkan, membangun rumah layak huni menjadi tanggung jawab kolektif sebagai warga negara Indonesia.
“Setelah lima tahun, saya senang bisa kembali berpartisipasi. Saya percaya, membangun rumah layak huni adalah bagian dari tanggung jawab kolektif kita sebagai warga negara untuk meningkatkan kesejahteraan saudara-saudara kita,” bebernya.
Edwin Soeryadjaya, sebagai pemimpin CEO Build 2025 dan Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut ambil bagian.
Baca juga : BI Tambah Insentif KLM, Bos BTN Ungkap Dampaknya ke Perumahan Rakyat
“Saya senang melihat semangat dan komitmen para CEO dalam mendukung visi Habitat Indonesia. Kita hidup berdampingan di dunia ini, dan sudah seharusnya saling membantu,” ungkapnya.
82 KK Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
Di Desa Kadumanggu, Kecamatan Babakan Madang sendiri, masih terdapat setidaknya 82 keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Sejak memulai program di Desa Kadumanggu, Habitat Indonesia telah membangun 1.061 rumah melalui pembangunan baru maupun peningkatan kualitas hunian.
Inisiatif ini sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 11, yakni menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Sebagian besar penerima manfaat yang mendapat dukungan pembangunan rumah layak huni merupakan wanita kepala rumah tangga, penyandang disabilitas, buruh harian lepas yang menghadapi keterbatasan ekonomi sehingga kesulitan memperbaiki tempat tinggal mereka.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2015, program ini telah membangun 82 rumah layak huni, yaitu 4 unit di Kabupaten Bogor pada 2015, 11 unit di Kabupaten Gresik pada 2019, 29 unit di Kabupaten Banyuwangi pada 2022, dan pada 2025 ini sebanyak 38 unit rumah layak huni di Kabupaten Bogor. (*)
Editor: Yulian Saputra










