Jakarta – Asuransi Astra bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta menggelar Literasi Keuangan Terpadu Asuransi Astra (LENTERA) (25/5) di Universitas Atma Jaya Kampus II, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK, pada tahun 2022 indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 49,68% dan inklusi keuangan mencapai 85,10%. Berangkat dari hasil tersebut, guna adanya akselerasi terhadap indeks terkait, pada tahun 2024, OJK menetapkan adanya pemerataan literasi di Indonesia serta inklusi keuangan yang harus mencapai 90 persen sehingga dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak guna mencapai target meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan demi kesejahteraan bangsa bersama.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta, Parjiman mengatakan, adanya jarak antara literasi dan inklusi juga menjadi perhatian, karena banyak yang sudah mengakses produk keuangan namun belum memahami dengan baik konsep dasar keuangan sehingga menimbulkan permasalahan. “Kami sebagai regulator memang bertugas untuk mengatur dan mengawasi industri keuangan dan fungsi perlindungan konsumen, namun kami tidak dapat bergerak sendiri. Maka dari itu, kami membutuhkan kolaborasi bersama pelaku usaha, Lembaga Jasa Keuangan, dan akademisi lainnya untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi bangsa ini secara merata,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, OJK turut memberikan materi mengenai bahaya pinjaman online dan investasi ilegal yang disampaikan oleh Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinavia Tri Riandari.
Dalam pemaparannya, Dinavia menjelaskan dampak akan pinjaman online dan investasi ilegal bagi kaum muda yang dianggap rentan menjadi korban akibat kurangnya literasi keuangan yang baik sebelumnya serta tips mengelola dan menginvestasikan uang guna selalu aman. Melengkapi kelas Dinavia, kelas dilanjutkan dengan mengenalkan beragam produk keuangan yang dapat diakses dari sekarang guna memiliki masa depan finansial yang stabil dan meminimalisir risiko merugikan yang dibawakan oleh Regional Manager Asuransi Astra, Hendra. Selain itu, ada pula materi mengenai pengelolaan keuangan efektif yang disampaikan oleh CEO Soko Financial, Debora Aprianita.
President Director Asuransi Astra, Christopher Pangestu mengatakan, pengelolaan keuangan sangat penting untuk di pahami. Karena setiap aktivitas yang kita jalani setiap hari pasti memiliki risiko dan tak jarang risikonya melibatkan aspek finansial. Namun sayangnya belum banyak yang paham bahwa sebenarnya setiap risiko ini dapat dimitigasi atau dipindah tangankan melalui asuransi.
“Oleh karena itu, melalui beberapa sesi sharing hari ini, saya harap semuanya yang hadir dapat memahami pola pengelolaan keuangan yang paling sesuai dengan diri masing-masing serta lebih mengenal dengan berbagai produk asuransi dan jenis pertanggungannya lebih baik lagi agar sesuai dengan kebutuhan dan kita selalu merasakan peace of mind di setiap momen kehidupan,” ujarnya.
Senada, Wakil Rektor 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta – Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia, Samiaji Sarosa menilai, literasi keuangan menjadi hal penting yang dapat dijadikan pembekalan untuk mempertajam mindset dan mengubah perilaku untuk mulai merencanakan keuangannya guna memiliki ekonomi yang stabil di masa depan.
Kegiatan literasi ini juga ditutup dengan penyerahan beasiswa pendidikan dari Asuransi Astra kepada 25 mahasiswa berprestasi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sanata Dharma, Universitas Negeri Yogyakarta, dan UPN Veteran Yogyakarta.(*)