Tira juga menyampaikan, nasib kinerja keuangan PermataBank yang mengalami kerugian dalam sembilan bulan tahun ini, lebih karena adanya peningkatan kredit bermasalah yang juga dialami hampir semua bank di Indonesia. Dia pun menilai, PermataBank akan bisa mengembalikan performa kreditnya secara berkualitas secara berkesinambungan.
Wakil Direktur Utama Bank Permata Julian Loong Choon Fong menambahkan, perseroan tak hanya akan memperbaiki kinerja keuangan semata di tahun-tahun mendatang. “Tapi juga khususnya memperbaiki kredit bermasalah, bersamaan dengan terus meningktkan catatan pendapatan berbasis komisi,” ungkap Julian.
Seperti diketahui, PermataBank mencatatkan pertumbuhan laba operasional sebelum pencadangan sebesar 4% yoy dari Rp2,8 triliun tahun menjadi Rp2,9 triliun pada akhir kuartal ketiga tahun ini. Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan non bunga sebesar 21% yoy, serta didorong pula oleh kontrol biaya operasional.
(Baca juga : Astra Dukung PermataBank Sehatkan Keuangan)
Namun disisilain pada kuartal ini, Bank juga kembali mengalokasikan beban pencadangan dalam jumlah signifikan, sehingga menyebabkan dicatatkannya kerugian bersih sebesar Rp1,2 triliun. (*) Dwitya Putra