Jakarta – Guna mengupas tuntas industri penjaminan di Indonesia, Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) meluncurkan buku dengan judul “Industri Penjaminan Menatap Indonesia Gemilang”.
Ketua Umum Asippindo, Diding S Anwar mengatakan, selama ini industri penjaminan di Indonesia hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja. Dengan hadirnya buku, diharapkan dapat mengupas tuntas industri penjaminan di tanah air.”(buku ini) diharapkan kedepannya mampu memberikan gambaran tentang apa, bagaimana dan sejauh apa perannya dalam perekonomian nasional,” ujar Diding di Jakarta, Senin, 9 November 2015.
Di tempat yang sama Dekan FEB Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro menambahkan, buku ini diharapkan mampu menjadi handbook bagi industri penjaminan. Mengingat, pentingnya industri penjaminan terhadap UMKM dan Koperasi ditengah sulitnya mendapatkan akses kredit.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Keuangan, Arif Budimanta juga mengungkapkan, dengan adanya buku yang berjudul “Industri Penjaminan Menatap Indonesia Gemilang” ini diharapkan, dapat mengembangkan industri penjaminan di Indonesia yang saat ini hanya ada sekitar 20 perusahaan penjaminan kredit.
Di Indonesia hanya sedikit perusahan penjaminan kredit dibandingkan dengan di Italia. Di Indonesia hanya 20 perusahaan, itu termasuk perusahaan-perusahaan seperti Jamkrida. Sementara di sisi lain, Indonesia memiliki UMKM yang banyak tapi tidak bankable.
“Maka dari itu, pentingnya perusahaan penjaminan kredit di Indonesia untuk dikembangkan sehingga UMKM bisa bankable,” tukas Arif.
Buku yang setebal 330 halaman ini, rencananya akan dibagikan kepada seluruh peserta seminar International Penjaminan (International Guarantee Seminar/IGS) dalam konferensi Asosiasi Lembaga Penjaminan Kredit Asia ke-28 (Asian Credit Supplementation Institution Confederation/ ACSIC Conference) pada 16-19 November di Nusa Dua Bali. (*) Rezkiana Nisaputra