Internasional

AS Serang Iran, Ini Reaksi Negara Timur Tengah dan Sekutu Negara Paman Sam

Jakarta – Aksi intervensi militer Amerika Serikat (AS) dengan menyerang tiga fasilitas nuklir di Iran pada Minggu (22/6) pagi WIB, menuai beragam reaksi dari para pemimpin dunia, khususnya negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Bahkan, dalam pernyataannya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan melakukan lebih banyak serangan untuk menghilangkan kapasitas pengayaan nuklir jika Iran tidak segera berdamai.

Melansir laman Al Jazeera, Senin, 23 Juni 2025, berikut reaksi dari berbagai negara terhadap serangan AS tersebut:

Israel Dukung Serangan AS

"Selamat, Presiden Trump. Keputusan berani Anda untuk menyerang fasilitas nuklir Iran dengan kekuatan Amerika Serikat yang dahsyat dan benar akan mengubah sejarah," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

"Sejarah akan mencatat bahwa Presiden Trump bertindak untuk menolak rezim paling berbahaya di dunia dan senjata paling berbahaya di dunia,” tambahnya.

Arab Saudi Serukan Penahanan Diri

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, melalui pernyataan di platform X, menyampaikan kekhawatiran atas serangan tersebut terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz.

"Kerajaan Arab Saudi mengikuti dengan penuh kekhawatiran perkembangan di Republik Islam Iran, yang diwakili oleh penargetan fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat," tulis keterangan resminya.

Baca juga: Bitcoin Jatuh ke Bawah USD100.000 usai Serangan AS ke Iran

Kerajaan Arab Saudi juga menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut, serta meminta masyarakat internasional untuk mengedepankan solusi politik.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya damai dalam keadaan yang sangat sensitif tersebut untuk mencapai solusi politik guna mengakhiri krisis,” tutupnya.

Qatar Peringatkan Dampak Regional dan Global

Qatar menyatakan kekhawatiran mendalam atas dampak serius dari serangan udara tersebut.

Kementerian Luar Negeri negara tersebut memperingatkan bahwa eskalasi berbahaya saat ini di kawasan tersebut dapat menyebabkan konsekuensi bencana baik di tingkat regional maupun internasional.

"Kerajaan menyerukan kepada semua pihak untuk bersikap bijaksana, menahan diri, dan menghindari eskalasi lebih lanjut,” tegasnya.

Page: 1 2 3 4

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BNI Sekuritas Bekali Generasi Muda Pengetahuan Investasi di Pasar Modal

Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More

11 hours ago

Kolaborasi BRIDS dan Pegadaian Hadirkan Layanan Gadai Efek Online

Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More

11 hours ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

12 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

12 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

12 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

13 hours ago