Jakarta – Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta meluncurkan meluncurkan buku berjudul Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran di Bursa Efek Indonesia, Senin, 7 Oktober 2019.
Dalam buku ini Arif menjelaskan, Pancasilanomics adalah satu sistem antara negara dan warga negara yang ditujukan untuk memajukan kemanusian dan peradaban.
“Selain itu memperkuat nasional melalui proses usaha bersama atau gotong royong,” ujarnya di Gedung BEI, Jakarta.
Pancasila dan pasar sendiri banyak dimaknai merupakan dua hal yang memiliki sifat yang berbeda. Pancasila yang merupakan ideologi dasar negera mementingkan keadilan, sementara pasar baik itu tradisional hingga pasar keuangan dan pasar modal cenderung kapitalis.
Menurut Arif, pertama dalam sistem ini Pancasila merupakan ruh dari jalannya perekomian. Kedua dia menekankan bahwa Pancasila tidak anti pasar.
Arif menjelaskan, dalam Pancasilanomics, pasar tetap dianggap sebagai relasi dan kekuasaan dan modal. Namun Pancasila hadir untuk melindungi pelakunya baik produksen, distributor hingga konsumen.
“Kehadiran kita di Bursa Efek Indonesia ini menunjukan bahwa ekonomi Pancasila tidak anti pasar,” tambahnya.
Namun Pancasilanomics, tambah Arif, bertujuan akhir menciptakan keseimbangan dan integrasi sosial, bukan keseimbangan pasar. Negara akan hadir guna mendukung dan menopang pelaku pasar yang lemah dan terlemahkan.
Pancasilanomics juga bertujuan untuk menguatkan posisi usaha wajar dalam kehidupan perekonomian sosial. Selain itu juga sistem ini menggunakan SDA dan energi sebagai basis kemakmuran dan kemajuan bangsa, serta menciotakan hak warga negara untuk pekerjaan dan kehidupan yang layak. (*)