Jakarta – Ketua Dewan Pakar APINDO Mari Elka Pangestu mengungkapkan, lima prioritas kebijakan roadmap (peta jalan) perekonomian Indonesia 2024-2029.
Roadmap Perekonomian APINDO disampaikan kepada seluruh kandidat Calon Presiden (Capres) kontestan Pemilu 2024, untuk mengawal kebijakan dan program kerja dalam kepemimpinan nasional yang baru.
Antara lain dengan menitikberatkan pada investasi yang dapat meningkatkan produktivitas, daya saing, dan diversifikasi sumber pertumbuhan.
“Ada lima Prioritas Kebijakan Roadmap APINDO dalam membangun perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang, “ katanya, dalam Dialog APINDO bersama para Capres 2024, Senin, 11 Desember 2023.
Baca juga: Siap-Siap! APINDO Mau Keluarkan Daftar Produk yang Diduga Pro Israel
Pertama, perbaikan kepastian hukum dan kebijakan serta kelembagaan, dan koordinasi dalam implementasi kebijakan.
Kedua, kebijakan terkait peran teknologi dan SDM untuk mendukung produktivitas yang diperlukan untuk transformasi ekonomi.
“Ketiga, kebijakan industri, perdagangan, investasi dan persaingan yang sehat (level playing field),” jelasnya.
Keempat, adopsi konsep berkelanjutan yang mengharuskan perusahaan memenuhi standar ESG (Environment, Social and Governance) untuk mengembangkan industri hijau.
“Kelima, perbaikan infrastruktur terkait transportasi, konektivitas dan logistik; transisi sektor energi, dan prasarana digital yang efisien dan efektif,” papar Mari Elka.
Sebagaimana diketahui, Roadmap Perekonomian disusun berbasis masukan dunia usaha. Antara lain lewat survei dunia usaha dilakukan sepanjang Juli-Agustus 2023 di seluruh Indonesia, untuk semua skala usaha, dari anggota APINDO dan non APINDO, dengan melibatkan hampir 2000 responden.
Roadmap juga merangkum hasil FGD dan matriks kebijakan untuk 7 agenda lintas sektor dan kebijakan sektor serta merangkum masukan dari Dewan Pakar APINDO, sejumlah narasumber dan mitra kerjasama seperti Bank Dunia.
Baca juga: Kadin Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Capai 5,5 Persen
Sekilas Roadmap Perekonomian APINDO
Roadmap Perekonomian APINDO disusun dengan pendekatan pada isu-isu ekonomi yang berdampak luas baik, bersifat lintas sektor maupun yang spesifik untuk sektor tertentu. Isi-isu lintas sektoral mencakup bidang:
- Makroekonomi, Perbankan dan Keuangan
- Perpajakan
- Pembangunan Berkelanjutan
- Ketenagakerjaan
- Perdagangan Internasional & Investasi
- Ekonomi Digital
- Usaha Mikro Kecil Menengah.
Sedangkan isu isu sektoral berfokus pada sektor:
- Infrastruktur, Transportasi & Perhubungan
- Properti & Kawasan Ekonomi,
- Manufaktur
- Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Peternakan dan Perikanan
- Pariwisata
- Energi dan Sumber Daya Mineral. (*)