Ekonom Proyeksikan Kenaikan The Fed Hanya Sekali pada 2019
Jakarta–Walaupun Dolar AS sedikit melemah pada pembukaan pekan ini, namun Dolar AS memantul dan meningkat tajam pada penutupan pekan lalu dan menekan sejumlah mata uang utama lainnya seperti Euro dan Poundsterling.
Salah satu alasan menguatnya Dolar AS adalah data inflasi bulan Agustus yang menggembirakan, namun kita tentu bertanya-tanya apakah hal itu juga disebabkan karena investor menyesuaikan posisinya menjelang keputusan suku bunga The Fed.
Kendati ekspektasi pasar saat ini untuk peningkatan suku bunga di bulan September hanya sekitar 15% dan akan ada banyak kontroversi apabila suku bunga ditingkatkan, namun masih ada peluang bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga. Sejumlah pejabat Fed mengeluarkan komentar dalam beberapa pekan terakhir bahwa argumen untuk meningkatkan suku bunga semakin kuat.
Menurut Vice President of Market Research Forextimen (FXTM) Jameel Ahmad, hal ini menyiratkan bahwa sebagian anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mungkin akan berlawanan pendapat dan memberikan suaranya untuk peningkatan suku bunga AS, dan ada argumen lain bahwa satu kali peningkatan suku bunga layak dilakukan apabila Fed memenuhi mandatnya untuk mencapai stabilitas harga dan penyerapan tenaga kerja maksimum. (Bersambung)
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More