Market Update

Analis: Ruang Penguatan Rupiah Tetap Tersedia

Selain itu, kata dia, pasar keuangan global yang mulai jenuh karena Trump Effect membuat dollar index dan imbal hasil US Treasury yang terlihat mulai menurun. Hal ini tentu berdampak pada kurs mata uang di Asia termasuk pergerakan rupiah.

Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar harus tetap mewaspadai faktor-faktor yang mendorong sentimen negatif pada laju rupiah. Salah satunya, faktor domestik yakni adanya rencana aksi demonstrasi besar-besaran pada 25 November.

“Tetapi volatilitas berpeluang kembali mendekati aksi demonstrasi 25 November 2016 mendatang,” ucapnya. (Selanjutnya : sisi eksternal)

Page: 1 2 3

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

4 hours ago

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

4 hours ago

MUFG Bank Cabang Jakarta Raih Laba Rp5,88 Triliun di September 2024, Tumbuh 22,74 Persen

Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More

4 hours ago

IHSG Sesi I Kembali Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih ke Level 7.136

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More

5 hours ago

BPS Laporkan Impor Susu RI Naik 7,07 Persen per Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More

6 hours ago

Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More

6 hours ago