Jakarta – Sebagian besar kaum muda cenderung memiliki gaya hidup konsumtif, sulit menabung dan tidak terlalu mementingkan kebutuhan investasi. Alhasil, mereka memiliki risiko finansial lebih besar di masa depan.
Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. mengatakan, kaum muda harus memahami kesadaran akan penting investasi untuk membangun keuangan sehat.
“Seberapa besar pendapatannya harus bisa disisihkan untuk menabung atau investasi,” kata Rhenald kepada Infobanknews, usai menjadi pembicara “Wealth Wisdom 2023 : Harmonious Wealth Journey”, di Jakarta, Senin (2/10).
Baca juga: Mau Investasi Obligasi, Baiknya Pilih Reksa Dana atau SBN?
Investasi sendiri sangat penting dilakukan untuk melawan risiko penurunan nilai uang dalam jangka panjang akibat inflasi. Akan tetapi, kaum muda harus pastikan berinvestasi dengan menimbang besar kecil risiko dan kesesuaian dengan tujuan keuangan.
“Sebab jenis investasi itu berbeda-beda pada setiap orang. Setiap zaman harus bisa mengenalinya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hal pertama yang dilakukan, yakni investasi pada diri sendiri. Misalnya, investasi dalam bidang pendidikan agar memiliki skill untuk bisa mendapatkan sumber pendapatan.
“Belajar dan membuka keterampilan baru itu sangat penting untuk bisa mendapatkan peluang sumber pendapatan,” jelasnya.
Investasi pada diri sendiri, kata dia, juga menyangkut investasi kesehatan. Pada investasi kesehatan yang dimaksud pendiri Rumah Perubahan itu ialah untuk tidak lupa memperhatikan kesehatan.
“Pelihara kesehatan sebaik mungkin. Kita harus sehat seperti tidur cukup, makan jangan berlebih dan sebagainya. Semua harus kita rawat,” jelasnya.
Lanjutnya, begitu seseorang sudah bisa berinvestasi diri sendiri dan memiliki uang lebih, maka bisa memulai dengan memilih jenis investasi. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap investasi tiap orang tidaklah sama.
“Ada orang yang menyimpan dalam aset mati seperti tanah yang suatu saat bisa digunakan. Namun, investasi ini asetnya susah untuk dijualnya. Misal menjual aset tanah 1 hektare pasti lama sekali,” bebernya.
Baca juga: Ekonom Bank Mandiri Ungkap Rahasia Investasi untuk Kaum Milenial, Dijamin Cuan!
Selain tanah, seseorang juga bisa berinvestasi dengan tujuan menghasilkan uang rutin seperti saham yang aman tiap tahun bisa mendapat dividen. Termasuk juga dengan investasi obligasi fix rate yang aman dan rendah risiko.
“Obligasi fix rate itu bunga sekitar 6-7 persen, pajaknya cuma 10 persen. Jadi aman dan pasti dibayar,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia berpesan kepada kaum muda yang hendak memulai investasi harus terlebih dahulu menguasai manajemen keuangan agar tidak salah memilih jenis investasi untuk masa depan. (*)
Editor: Galih Pratama