Amar Bank Tawakan Pembiayaan Rp5 Miliar untuk Pelaku Industri Film

Amar Bank Tawakan Pembiayaan Rp5 Miliar untuk Pelaku Industri Film

Poin Penting

  • Amar Bank menyiapkan akses pendanaan hingga Rp5 miliar bagi pelaku industri kreatif, termasuk perfilman, dengan pendekatan digital yang fleksibel.
  • Bank digital diposisikan sebagai mitra strategis sineas, tidak hanya penyedia dana, tetapi juga pendukung pengelolaan keuangan berbasis data
  • Pendanaan film makin beragam namun tetap penuh tantangan, seperti proses meyakinkan investor, kebutuhan biaya pra-produksi, serta ketidakpastian pengembalian investasi.

Jakarta – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) memberikan akses pendanaan kepada para pelaku usaha kreatif, termasuk di industri perfilman di Tanah Air. 

Senior Vice President MSME Amar Bank Josua Sloane mengatakan, dukungan berupa akses pendanaan tersebut diharapkan dapat mendorong lebih banyak ide, inovasi, dan karya lahir dari ekosistem kreatif Indonesia.

“Dengan pendekatan digital yang mudah dan fleksibel, Amar Bank membantu para pelaku usaha kreatif, termasuk industri film untuk mendapatkan akses pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka hingga Rp5 miliar,” ujar Josua dalam keterangannya, Senin, 24 November 2025.

Lanjutnya, Amar Bank melihat bahwa peran bank digital dapat berkembang lebih jauh dari sekadar penyedia pendanaan. Bank digital dapat menjadi mitra strategis bagi para sineas dalam mengelola keuangan secara lebih cerdas dan terukur. 

Pendekatan ini, kata Josua, berangkat dari kesadaran bahwa industri kreatif, termasuk film, memiliki dinamika dan kebutuhan finansial yang unik dan belum sepenuhnya terpenuhi. Setiap tahap pembuatan film, seperti produksi, distribusi, dan pemasaran, memerlukan perencanaan keuangan yang cermat.

Baca juga : Amar Bank Lirik Potensi Bisnis Industri Perfilman Tanah Air

Kolaborasi antara bank digital dan industri kreatif menegaskan bahwa masa depan ekonomi kreatif tidak hanya ditentukan oleh ide besar, tetapi juga oleh infrastruktur digital yang mampu memperkuat ekosistem.

“Di sini lah peran Amar Bank yang berfokus pada UMKM menjadi relevan, melalui solusi perbankan yang dapat membantu sineas mengelola keuangan secara efisien dari pencatatan transaksi hingga pengaturan arus kas agar mereka dapat membangun portofolio keuangan yang solid dan berbasis data, yang pada akhirnya memperkuat analisis risiko, strategi mitigasi, serta kepercayaan investor terhadap potensi proyek film yang dijalankan,” bebernya.

Sumber Pendanaan Film Beragam

Diketahui, pendanaan film di Indonesia juga semakin beragam mulai dari investor swasta, crowdfunding, sponsor dari brand, hingga program hibah pemerintah yang membuka peluang lebih luas bagi sineas lokal. 

Baca juga : Amar Bank Catat Laba Bersih Rp174,64 Miliar, Melesat 14,7 Persen di Q3 2025

Namun, peluang besar ini juga menuntut pengelolaan yang lebih profesional. Produser tidak hanya fokus pada sisi kreatif, tapi juga harus memastikan keuangan dan distribusi dikelola dengan efisien dan transparan. 

Permasalahan pendanaan masih menjadi tantangan besar bagi industri film. Proses meyakinkan investor sering memakan waktu, sementara dana yang terkumpul kerap belum cukup menutup seluruh kebutuhan produksi. 

Ketidakpastian pengembalian investasi juga membuat akses pendanaan semakin terbatas, padahal di tahap pra-produksi saja biaya seperti lokasi, peralatan, kostum, dan kru sudah harus disiapkan. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62