Jakarta – Meski masih terkontraksi, ekonomi Indonesia saat ini mulai memberikan indikasi perbaikan. Menurut Kementrian Perekonomian, ekonomi Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan di kisaran 4,5 hingga 5,3 persen di tahun 2021. Program vaksinasi yang kini sedang berjalan dinilai berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat. Tren yang positif ini menjadi angin segar bagi penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tak terkecuali bagi teman-teman difabel.
Sebagai wujud komitmen dalam bidang pemberdayaan ekonomi, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli menggandeng PT Insight Investments Management (INSIGHT) melalui Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM), kembali menggelar kompetisi EMPOWERED (Economic Empowerment for Entrepreneurs with Disabilities) untuk ke-empat kalinya.
Empowered adalah program pendampingan dan pembangunan usaha untuk memberdayakan masyarakat difabel agar bisa mandiri, produktif, dan bisa memiliki pendapatan yang layak, sesiao dengan skill dan kemampuan mereka. Karyawan Alianz Indonesia dan INSIGHT juga turut berpartisipasi sebagai relawan dalam kegiatan ini dalam hal pelatihan dan pendampingan, dimana para relawan akan menjadi mentor sesuai dengan keahlian masing-masing.
Memiliki misi yang sama diengan Allianz Indonesia dan Yayasan Allianz Peduli, INSIGHT bersama mitra CSR yakni YIIM merasa termotivasi untuk serta berupaya memberikan andil bagi para pelaku usaha mikto khususnya bagi saudara-saudari uang menyandang disabilitas.
“Kami percaya penyandang disabilitas merupakan sumber daya manusia uang berpitensi dan dapat berperan besar dalam pemberdayaan ekonomi. Melalui proses kolaborasi ini, kita semua dapat berperan nyata dalam mendukung kesejaterahan para penyandang disabilitas.” kata Direktur PT Insight Investments Management Ria Meristika Warganda.
Disaat bersamaan, Ketua Yayasan Allianz, Pedulu Ni Made Daryanti mengatakan inisiatif yang konsisten ini dilakukannya sejak 2016. Sehingga diharapkan dapat memberikan semangat bagi para teman-teman difabel untuk mempu meningkatkan kesejaterahan.
“Salah satunya melalui usaha mikro, kecil, dan menengah yang mereka lakukan, sesuai dengan salah satu pilar CSR kami, yaitu pilar Pemberdayaan Ekonomi. Melalui program ini, kami berharap pengiat UMKM difabel dapat memberikan sumbangan besar bagi kesejaterahan masyarakat luas, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.
Pembukaan kompetisi ini sendiri dilakukan melalui webinar bertajuk Disabilitas berdaya Tanpa Batas yang berlangsung pada 5 hingga 6 Mei 2021. Salah satu pembicara yang hadir dalam webinar adalah Triyono, seorang pengusaha UMKM difabel yang mendirikan Difa Bike.Beliau juga merupakan salah satu dari pemenang kehiatan Empowered pada tahun 2017 lalu.
“Saya melihat kompetisi ini mampu memberikan inspirasi sekaligus mengajak khalayak luas untuk ikut berkontribusi di dalamnya. Ke depan, saya harap teman-teman difabel jangan dibelaskasihani lagi, kita harus fight, kita harus menata, kita harus belajar dari yang sudah berjalan. Dengan begiyu kita akan mempunyai power sendiri, mempunyau visi ke depan, ikut membangun bangsa ini,”kata Triyono.
Pada webinar tersebut para peserta yang bergabung secara virtual sangat antusias melontarkan pertanyaan-pertanyaan, antara lain tentang strategi sukses menghadapi persaingan bisnis, serta cara efektif menentukan target pasar untuk bisnis UMKM. Secara tidak langsung, webinar ini tidak hanya memberikan inspirasi terhadap teman-teman pengusaha difabel, tetapi juga menjadi wadah diskusi peserta lain yang memiliki ketertarikan untuk menjadi pengusaha UMKM.
Sejak diluncurkan enam tahun lalu, rangkaian program Empowered yang digagas oleh Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli ini telah melibatkan 10 orang volunteer serta terpilih 25 pemenang yang mendapatkan pelatihan dan bantuan modal usaha. Kegiatan ini telah berhasil membantu peserta untuk mengembangkan bisnis UMKM yang dimiliki, dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peran para pengusaha difabel UMKM. (*)