Jakarta – Gaya hidup tidak sehat, sudah pasti menimbulkan konsekuensi kesehatan yang penuh risiko di masa depan. Salah satu penyakit yang turut dipengaruhi oleh gaya hidup adalah kanker.
Meski termasuk penyakit yang sering menjadi momok, penyakit kanker masih bisa disembuhkan, terutama jika sudah diketahui sejak dini.
Kisah sukses para penyintas kanker juga sudah sering terdengar, misalnya penyanyi Ari Lasso yang pernah didiagnosis penyakit kanker dan kemudian melakukan pengobatan.
Ada juga, penyanyi senior Titiek Puspa yang juga pernah didiagnosa mengidap kanker serviks dilanjutkan dengan menjalani perawatan intensif dan tindakan kemoterapi hingga dinyatakan sembuh.
Namun demikian, biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan ini cukup membebani kondisi finansial. Untuk pengobatan penyakit kanker, biaya kemoterapi bisa diperkirakan seharga jutaan rupiah untuk sekali kemoterapi.
Baca juga : Sequis Life Catat Klaim Penyakit Pernapasan Capai Rp22,25 Miliar per Juni 2024
Namun, metode ini harus dilakukan secara berkelanjutan tergantung dari jenis penyakit yang diderita. Hal ini juga sewaktu-waktu dapat dipengaruhi dengan adanya kenaikan biaya kesehatan di Indonesia setiap tahunnya.
Untuk itu, proteksi kesehatan perlu dimiliki sedini mungkin, bahkan pada saat kondisi masih prima. Saat ini, untuk memastikan keamanan keuangan ketika harus melakukan pengobatan, Allianz Life telah menghadirkan produk asuransi kesehatan murni terbaru, Allianz Flexi Medical dan AlliSya Flexi Medical.
Selain mempersiapkan proteksi kesehatan sedini mungkin, hal yang paling harus dilakukan adalah deteksi dini.
Pentingnya melakukan deteksi dini sangat dibutuhkan untuk menghindari semakin besarnya risiko penyakit dan kecilnya tingkat kesembuhan.
Baca juga : Oona Indonesia Rilis Asuransi Penyakit Kritis, Premi Mulai Rp5.500 per Bulan
Setiap penyakit kanker memiliki tanda-tanda yang khas. Melihat tingginya kasus klaim ketiga jenis penyakit kanker tersebut, Head of Claim Support and Data Analytics Allianz Life Indonesia, dr. Tubagus Argie Sunartadirdja (dr. Argie) memberikan tips khusus untuk mendeteksi gejala kanker sejak dini.
- Kanker Payudara
Tanda yang paling jelas pada stadium awal adalah munculnya benjolan di payudara. Benjolan bisa keras atau lunak, tapi tidak menyakitkan. Lalu terjadi pembengkakan payudara baik sebagian atau keseluruhan.
Pada stadium lanjut, kulit payudara berubah warna menjadi seperti warna kulit jeruk, keluar cairan bukan ASI dari puting yang berwarna kuning, cokelat, merah atau bening.
2. Kanker Paru-paru
Penderita kanker paru-paru pada tahap awal biasanya mengalami batuk yang tidak bisa disembuhkan lebih dari empat minggu.
Dahak berwarna karat atau merah karena ada darah, sesak nafas, dada terasa nyeri saat mengambil nafas dalam atau sewaktu batuk.
3. Kanker Usus
Ciri-ciri serangan kanker usus adalah diare atau susah buang air besar (BAB) selama lebih dari empat minggu tidak sembuh-sembuh meski sudah diobati.
Ketika BAB ada darah di tinja atau terjadi pendarahan yang keluar melalui anus. Bersamaan itu, berat badan berkurang terus menerus.
”Kanker merupakan penyakit sillent killer yang penyebarannya seringkali tidak dirasakan. Hal inilah yang sering tidak mendapat perhatian dari orang-orang untuk melakukan pengecekkan kesehatan khususnya untuk mendeteksi penyakit kanker sedari dini. Kenali tanda-tandanya sedari dini. Penyakit kanker yang terlambat dicek akan membawa risiko yang lebih besar dan semakin memperkecil persentase kesembuhannya.” pungkasnya. (*)
Editor : Galih Pratama