Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pada minggu keempat Mei 2025, aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia senilai Rp1,50 triliun.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI periode 26 hingga 27 Mei 2025, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp1,50 triliun.
Aliran modal asing di minggu keempat Mei 2025, mencatatkan aliran modal asing masuk di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN). Sementara di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tercatat aliran modal keluar.
Baca juga: BI dan BdF Perkuat Kemitraan Kebanksentralan, Ini Cakupan Kerja Samanya
“Terdiri dari beli neto Rp111 miliar di pasar saham dan Rp2,02 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp630 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resminya.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 79,33 bps per 27 Mei 2025, dibandingkan dengan 82,56 bps per 23 Mei 2025.
Dengan demikian, selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Mei 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp47,10 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp45,34 triliun di pasar saham dan Rp7,22 triliun di SRBI.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 26 sampai 28 Mei 2025. Tercatat, nilai tukar per hari Selasa (27/5), rupiah ditutup di level (bid) Rp16.270 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp16.275 per dolar AS pada Rabu (28/5).
Baca juga: BI Restui Bank Tarik Utang Luar Negeri Lebih Banyak, Cek Potensi dan Risikonya
Lalu, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun stabil di level 6,81 persen pada Selasa (27/5) dan naik ke level 6,83 persen di Rabu (28/5).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) melemah ke level 99,52 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun turun ke level 4,444 persen. (*)
Editor: Galih Pratama










