Jakarta – Peran investor domestik di pasar saham Indonesia semakin besar. Hal itu membuat IHSG (Indek Harga Saham gabungan) tetap stabil ditengah tren jual saham yang terjadi.
Seperti diketahui, sampai dengan September lalu, tren akis jual saham oleh investor asing masih berlanjut. Menariknya, IHSG tetap stabil dan bahkan mampu menembus rekor baru. Kedua kejadian yang kontradiktif ini sungguh menarik untuk diamati.
Andrian tanuwijaya, Protofolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengamati, aksi jual tersebut terjadi karena beberapa faktor domestik yang dipertanyakan oleh investor asing yang pada akhirnya mendorong aksi jual. Hal itu dilakukan tentunya untuk mengamankan keuntungan yang telah diperoleh dari pasar saham.
Beberapa faktor tersebut, lanjut Adrian adalah, dugaan pelemahan daya beli masyarakat, dan kekhawatiran mengenai tensi politik menjelang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah ) 2018 dan Pemilu (Pemilihan umum) 2019. “Kami juga terus mencermati faktor tersebut, namun, untuk saat ini kami menilai sentimen aksi jual masih bersifat kontemporer” jelas Andrian.
Dilain pihak, secara fundamental pasar saham Indonesia masih menawarkan potensi yang emnarik ditengah tema fase awal pemulihan ekonomi.
Penuatan IHSG ditengah aksi jual investir asing, menurut Andrian, menunjukkan semakin besarnya peran investor domestik di pasar saham Indonesa. “Hal ini sangat penting dan melegakan” ujarnya.
Kedepannya, Ia memperkirakan keyakinan investor domestik dapat meminimalkan risiko goncangan pasar dari faktor eksternal. Posisi asing yang light saat ini membuka peluang penuatan pasar saham ketika sentimen investor asing berbalik dan kembali masuk ke Indonesia.(*)