Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat sepanjang tahun 2017 dengan volatilitas yang relatif rendah. IHSG pada tahun ini juga menembus level psikologis 6.000.
Tak hanya itu, hingga 20 Desember 2017 level IHSG juga telah tumbuh sebesar 15,34 persen atau pada posisi 6.109,48 dengan penghimpunan dana di pasar modal hingga Desember 2017 mencapai Rp 257,02 triliun atau melebihi target senilai Rp 217,02 triliun.
Melihat data tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis hingga akhir tahun ini penghimpunan dana di pasar modal akan terus tumbuh.
“Ini masih ada sampai akhir tahun di pipeline yang masih akan IPO. Jadi kami perkirakan bisa di atas Rp260 triliun di akhir tahun,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso pada acara jumpa pers akhir tahun OJK di Kantor OJK Jakarta, Kamis 21 Desember 2017.
Wimboh menambahkan, pihaknya juga terus mendorong sektor jasa keuangan untuk dapat melakukan pembiayaan infrastruktur melalui pasar modal. Data OJK mencatat, ada 20 emiten sektor infrastruktur yang melalukan pencarian dana fund raising melalui pasar modal dengan total nilai emisi Rp 38,9 triliun tahun ini.
OJK juga telah memberikan izin kepada 2 Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset ( KIK-EBA) terkait infrastruktur dengan nilai sekuritisasi sebesar Rp 6 triliun.
Tak hanya itu, OJK juga sudah meluncuran pembiayaan Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP). Tercatat sampai November 2017, telah diterbitkan 4 izin EBA-SP dengan total nilai Rp 2,36 triliun. (*)