Akhir 2016, Likuiditas Perbankan Diperkirakan Masih Ketat

Akhir 2016, Likuiditas Perbankan Diperkirakan Masih Ketat

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan, akhir 2016, likuiditas perbankan diperkirakan akan melanjutkan tren mengetat. Hal ini tercermin dari rasio kredit terhadap simpanan (LDR) yang meningkat di akhir September 2016 menjadi 91,71%.

“LDR saat ini terus naik menjadi 91,71%. Ini menandakan bahwa di akhir 2016, likuiditas perbankan cukup ketat. Makanya ini harus konfirmasi ke BI katanya likuiditas bank sudah longgar,” ujar Sekretaris Perusahaan BNI, Ryan Kiryanto, di Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016.

Menurut Ryan, pertumbuhan kredit pada tahun ini juga terus mengalami tren penurunan, bahkan hingga akhir Kuartal III-2016 hanya sebesar 6,5% atau lebih rendah dari proyeksi Bank Indonesia yang berkisar 7-9% di 2016. “Dana Pihak Ketiga juga terus melambat,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nelson Tampubolon mengungkapkan, bahwa pada akhir tahun, likuiditas perbankan yang masih tertekan akan memicu perlambatan pertumbuhan kredit.

“Sampai akhir tahun ini saya pastikan likuiditas perbankan akan tetap longgar, tetapi ada tekanan. Sepertinya untuk tahun ini (likuiditas) menurun, teapi kondisinya masih normal,” papar Nelson belum lama ini.

Namun, kata dia, pada 2017 kondisi likuiditas perbankan akan kembali membaik yang dipengaruhi program amnesti pajak. “Kami bersyukur tax amnesty cukup berhasil. Kami lihat faktor itu menjadi modal awal kita untuk menghadapi kondisi likuiditas di tahun depan,” jelasnya. (*) (Baca juga : Antisipasi Akhir Tahun, BRI Siapkan Rp17 Triliun)

Related Posts

News Update

Top News