Airlangga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Ekonomi RI Termasuk Tertinggi di G20

Airlangga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Ekonomi RI Termasuk Tertinggi di G20

Poin Penting

  • Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen pada kuartal II, salah satu tertinggi di G20, didukung inflasi rendah 2,65 persen dan daya beli masyarakat terjaga
  • Kolaborasi pemerintah dan BI menjaga cadangan devisa sekitar USD 150 miliar dan mendorong pertumbuhan kredit 10–11 persen.
  • Program KUR menjangkau 3,46 juta pelaku usaha, dengan berbagai stimulus ekonomi, serta target pertumbuhan 8 persen melalui optimalisasi potensi ekonomi, termasuk sektor syariah.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ketahanan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah dinamika global. Dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat di atas 5 persen, salah satu yang tertinggi di antara negara-negara anggota G20.

“Indonesia tetap tumbuh solid, di kuartal kedua mencapai 5,12 persen, dan ini salah satu yang tertinggi di antara negara-negara G20,” ujar Airlangga dalam acara pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta, Rabu (8/10).

Menurut Airlangga, pencapaian tersebut ditopang oleh inflasi yang terkendali, kestabilan harga, serta daya beli masyarakat yang terjaga.

“Inflasi terkendali di 2,65 persen, harga-harga relatif stabil, daya beli masyarakat tetap terjaga,” imbuhnya.

Baca juga: Menteri Rosan: Target Ekonomi 8 Persen Butuh Investasi Rp13.032 Triliun

Ia juga menyebutkan, kerja sama erat antara pemerintah dan Bank Indonesia berperan penting menjaga stabilitas makroekonomi.

“Cadangan devisa kita berhasil dijaga di sekitar Rp150 miliar dolar AS, dan fungsi intermediasi perbankan tetap berjalan baik dengan pertumbuhan kredit 10–11 persen,” jelasnya.

Pemerintah juga terus memperkuat basis ekonomi rakyat melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah menjangkau 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan.

“Kita terus dorong stimulus ekonomi melalui bantuan pangan, dukungan pekerja di sektor padat karya, serta revitalisasi tambak dan kapal nelayan,” kata Airlangga.

Baca juga: Indonesia Naik ke Peringkat 3 Ekonomi Syariah Dunia, Ini Kata Gubernur BI

Dengan stabilitas tersebut, pemerintah menargetkan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di masa mendatang.

“Bapak Presiden menargetkan pertumbuhan 8 persen. Untuk itu seluruh potensi ekonomi harus dioptimalkan, termasuk ekonomi syariah yang kini menjadi salah satu engine pertumbuhan nasional,” tegasnya. (*) Alfi Salima Puteri

Related Posts

News Update

Netizen +62