Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit pada semester II 2025 dibandingkan semester sebelumnya.
President Director ADMF, Dewa Made Susila, mengatakan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh pengelolaan kualitas aset yang lebih baik pada kuartal II 2025, serta aksi merger antara Adira dan Mandala Finance.
Menurut Made, merger tersebut membuka peluang baru bagi ekspansi pasar Adira, khususnya di wilayah yang belum tergarap secara optimal.
“Nah dengan adanya merger dengan Mandala tentu kabar baiknya adalah kami bisa membuka pasar-pasar baru di luar dari Adira. Mandala kuat di daerah-daerah kecil di Indonesia Timur dan di Aceh kita akan selalu mencari sumber-sumer pertumbuhan baru karena kondisi ekonomi di setiap wilayah di Indonesia itu tidak seragam,” ujar Made dalam konferensi pers dikutip, Kamis, 31 Juli 2025.
Baca juga: Setelah Mandala, Adira Finance Kini Akuisisi Portofolio Arthaasia Finance
Meski optimis terhadap pertumbuhan total penjualan, Made menyebut penjualan kendaraan roda dua sepanjang 2025 diperkirakan akan stagnan, disebabkan oleh penurunan kinerja di semester I.
“Sedangkan untuk penjualan mobil baru, diperkirakan penjualan tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu dan perlu diingat tahun lalu penjualan mobil juga sudah turun double digit,” imbuhnya.
Penurunan Penjualan Dipicu Lemahnya Daya Beli
Adapun, berdasarkan data industri, penjualan ritel kendaraan roda dua dan roda empat pada semester I 2025 masing-masing turun sebesar 2 persen dan 9 persen.
Penurunan itu terjadi akibat lemahnya daya beli masyarakat serta kebijakan tightening underwriting dari perusahaan pembiayaan.
“Karena inilah makanya kita harus hati-hati untuk meng-underwrite new loan (kredit baru) walaupun tetap melakukan underwriting di semester pertama ini,” tutup Made. (*)
Editor: Yulian Saputra










