Jakarta–PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana melepas saham anak usahanya yakni PT Adhi Persada Gedung (APG) lewat mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) hingga 30% saham.
Adanya IPO tersebut ADHI berharap bisa meraih dana sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun.
“Kami akan melakukan restrukturisasi bisnis. APG akan membangun gedung-gedung yang menyasar pasar swasta. IPO APG untuk mencari dana sebesar Rp1,5 triliun dengan melepas saham sebanyak 30%,” kata Direktur Utama ADHI, Budi Harto di Jakarta, Kamis, 24 November 2016.
Selain melakukan IPO, kata Budi, nantinya APG juga akan menawarkan prefered stock yang memiliki dividen tertentu dan mempunyai tambahan hak. Hanya saja, lanjut dia, saham preferen APG tersebut nantinya kemungkinan akan diserap industri dana pensiun.
“Tetapi, nilainya (return) belum bisa kami sampaikan, karena masih negosiasi,” ucapnya.
Budi mengungkapkan, sejauh ini pihanya sudah menjajaki dana pensiun milik perusahaan-perusahaan BUMN, seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Pertamina, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Taspen.
Menurut dia, setelah tiga tahun pelaksanaan prefered stock, maka perusahaan akan membeli kembali (buyback) saham preferen.
“Jadi, ADHI membangun LRT, APG membangun gedung yang menyasar swasta. Karena, pemerintah mempunyai keterbatasan (dana),” Tutup Budi. (*) Dwitya Putra
(Baca juga: Sampai Oktober 2016, Adhi Karya Catat Kontrak Baru Rp11,4 Triliun)
Editor: Paulus Yoga