Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan, dalam menghadapi ketidakpastian global, Indonesia menggunakan bauran kebijakan untuk mengurangi dampak buruk. Bahkan, Indonesia tidak memperdulikan apa yang direkomendasikan oleh (International Monetary Fund) IMF.
Menurutnya, dalam rekomendasi yang diberikan oleh lembaga internasioal IMF, tidak berlaku untuk Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global.
Baca juga: IMF Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI jadi 5%, Ini Kata Ekonom
“Kami tidak peduli terhadap apa yang dikatakan IMF, apa yang kami lakukan itu. Mereka (IMF) bisa saja lebih pintar, tapi kami lebih berpengalaman,” ujar Perry dalam Pembukaan ASEAN Fest, Selasa 22 Agustus 2023.
Perekonomian global yang menunjukan ketidakpastian ini menyebabkan tingginya angka inflasi. Di negara-negara lain untuk menurunkan inflasi hanya menggunakan instrumen suku bunga.
“Amerika Serikat (AS) kesusahan hanya bergantung menggunakan satu suku bunga untuk menurunkan inflasi yang memakan waktu sangat lama, dan sekarang resesi,” jelasnya.
Namun, berbeda dengan BI yang menggunakan Langkah stabilisasi nilai tukar rupiah untuk menjaga inflasi barang impor (imported inflation) tidak melonjak.
Baca juga: Soal Ekspor Nikel, Anggota DPR Minta Pemerintah Jangan Mau Didikte IMF
Selain itu, BI juga dengan pemerintah bersinergi dalam menekan inflasi pangan lewat tim pengendalian inflasi.
“Bauran langkah kebijakan tersebut yang kami gunakan untuk mendukung pertumbuhan di tengah menanggulangi spillover dari ketidakpastian global,” pungkas Perry. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra