Jakarta – Kelompok peretas bernama Brand Chiper yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Kemenkominfo) membuat pengumuman permintaan maaf kepada pemerintah Indonesia lantaran atas kegaduan yang sudah mereka buat.
“Kami meminta maaf kepada publik atas semua yang terjadi, dan kami juga meminta publik paham bahwa keputusan ini kami buat secara independen, tidak dipengaruhi oleh siapa pun’” tulis pengumumannya, di akun milik @stealthmole_int, yakni sebuah perusahaan keamanan siber berbasis di Singapura dikutip 2 Juli 2024.
Baca juga: Data yang Diretas dari PDNS Diperkirakan Normal Bulan Juli 2024, Ini Alasannya
Pihaknya juga menyebut bahwa perilisan kunci enkripsi akan dilakukan secara gratis. Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemerintah Indonesia memerlukan sistem keamanan siber yang lebih kuat, terutama di sisi sumber daya manusia (SDM).
“Rabu ini, kami akan merilis semaunya secara gratis. Kami harap serangan kami membuat kalian sadar betapa pentingnya industri ini dan memiliki spesialis SDM dalam bidangnya yang kompeten,” tambahnya.
Baca juga: Edan! Data “Dibegal”, Kok Bak “Dijogeti Aja”, Amankah Nasib Uang Anda di Bank?
Pihaknya pun menekankan, peretasan terhadap PDNS tidak melibatkan isu politis dan murni merupakan ransomware yang meminta tebusan seperti biasanya.
Seperti diketahui, PDNS 2 yang berada di Surabaya, Jawa Timur menyimpan data 282 kementerian/lembaga. Malangnya, data yang diretas tersebut tidak memiliki back up sehingga pemerintah harus merelakan apabila pihak Brain Chiper tidak membukakan kunci enkripsi.
Sementara itu, hingga saat ini, pihak Kemenkominfo belum memberikan pernyataaan resmi terkait pengumuman dari Brand Chiper tersebut. (*)
Editor: Galih Pratama