Jakarta– PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku masih akan terus melebarkan inovasi digital miliknya guna terus melayani nasabah setianya. Tak tanggung-tanggung, pihaknya mengaku menyiapkan dana investasi minimal Rp 2 triliun pada tahun 2019 mendatang.
“Total investasi tahun depan kita minimum Rp2 triliun, itu untuk semua perizinan-perizinan pengembangan hardware dan tambahan hardware yang kita siapkan itu. Jadi kurang lebih Rp2 triliun untuk IT tahun depan ya,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Selasa 9 Oktober 2018.
Jahja menyebut, walau investasi digital cukup besar namun pihaknya tidak akan mengurangi jumlah kantor cabang miliknya. Bahkan, BCA sendiri masih akan menambahkan jumlah kantor cabang miliknya hingga tahun depan.
“Kantor cabang tetep nambah sekitar 20 hingga 30 tapi bentuk branchnya lebih elektornik dan sederhana,” kata Jahja.
BCA sendiri juga siap mengembangkan inovasi layanan perbankan berbasis teknologi “E-Branch BCA”. Layanan tersebut diluncurkan untuk mengembangkan dan memperkuat inovasi BCA dalam fitur dan layanan digital. Dimana hingga saat ini Jahja menyebut, layanan E-Branch BCA telah berada di tiga lokasi berbeda yakni Gandaria City, Ciputra World Surabaya, dan Alam Sutra.
“E-branch paling tambah beberapa, dan tahun ini kita telah miliki tiga lah. Kita yang penting edukasi nasabah,” tukas Jahja.
Jahja menyebut angka investasi digital miliknya sedikit lebih besar dari tahun tahun sebelumnya, hal tersebut guna mengantisipasi perkembangan bisnis yang mengarah ke digitalisasi.(*)