Jakarta – Pembentukan holding BUMN jasa keuangan ditargetkan terealisasi awal 2019. Kementerian BUMN sedang mengkaji berbagai regulasi terkait holding jasa keuangan yang awalnya diproyeksi terbentuk pada semester II 2018.
“Jasa keuangan ini kan industri yang banyak sekali regulasinya. Jadi persiapannya harus benar-benar kita matangkan. Kami melibatkan seluruh stakeholder, seperti BI, OJK, Kementerian Keuangan, dan lain-lain. Kami sepakat untuk lebih teliti lagi, misalnya dalam membentuk governance model-nya seperti apa, termasuk pengelolaan risikonya.Targetnya awal 2019 sudah resmi terbentuk,” terang Aloysius Kiik Ro, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN di sela acara 9th Infobank BUMN Awards 2018, di Shangrila Hotel Jakarta, Rabu 26 September 2018.
Tahun ini, lanjut Aloysius, Kementerian BUMN punya target membentuk tiga holding lagi, yakni holding jasa konstruksi, holding perumahan, dan holding BUMN yang di bawah PPA. Sebelumnya sudah terbentuk holding tambang dan holding migas.
“Targetnya memang enam sektor itu dulu. Kemudian nanti BUMN yang bergerak di sektor jasa survei juga akan kita konsolidasi. BUMN harus konsolidasi agar kuat dan berdaya saing,” kata Aloysius.
Dengan holdingisasi, BUMN digadang untuk bisa bersaing di pasar internasional, paling tidak di level Asia Tenggara. (Ari A)