Jakarta–Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (2/12) diperkirakan akan melanjutkan tren apresiasi rupiah yang didorong sentimen positif terkait rilis data-data ekonomi Amerika yang di bawah ekspektasi pasar.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015. “Laju Rupiah diharapkan dapat melanjutkan kenaikan, seiring mulai menguatnya sejumlah mata uang terhadap Dolar AS,” ujarnya.
Dia menilai, mulai maraknya sentimen positif dari global dan domestik membuat rupiah mampu berbalik arah menguat. Namun, dia meminta agar pelaku pasar tetap mencermati sentimen yang ada dan mewaspadai jika penguatan Rupiah yang terjadi hanya bersifat sementara. “Laju Rupiah di atas target support Rp13.855,” tukas Reza.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pelemahan Dolar AS yang terjadi, dipengaruhi oleh rilis data Chicago PMI yang berada di bawah ekspektasi, serta data spending home sales dan Dallas Fed manufacturing index yang juga di bawah ekspektasi.
Selain itu, apresiasi Rupiah juga ditopang oleh penguatan Dolar Australia yang didorong katalis positif berupa pelunggaran kebijakan ekonomi Australia. Ekspektasi penguatan yuan, setelah IMF memasukkan mata uang China ini ke dalam mata uang cadangan, juga mendorong penguatan Rupiah.
“Sentimen dari dalam negeri berupa rilis inflasi yang dinilai rendah, walaupun kondisi ini tidak serta merta memicu Bank Indonesia untuk menurunkan BI Rate,” ucap Reza.
Dia mengatakan, sebelumnya terpantau bahwa Dolar AS melemah terhadap Euro, Poundsterling, Yuan, Yen dan beberapa mata uang lain. “Kenaikan Rupiah pun mampu mengesampingkan ekspektasi kami sebelumnya bahwa akan ada pelemahan,” tutup Reza. (*) Rezkiana Nisaputra