Jakarta — Rencana pemerintah Indonesia menerapkan Making Indonesia 4.0 di sektor industri, diyakini bisa membawa perekonomian Indonesia semakin maju dan efisien. Satu dari lima sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam Indonesia 4.0 adalah manufaktur.
Perusahaan IT asal Jepang, PT Fujitsu Indonesia berulaya untuk mendukung implementasi Indonesia 4.0. Di mana beberapa komponen yang sangat diperlukan until menunjangnya adalah Artificial Inteligence (AI), Internet of Things, Advanced Robotics, Wearables/Augmented Reality, 3D Printing.
Menurut Managing Director Fujitsu Indonesia, Odi Susilo Handoko, keputusan pemerintah Indonesia mencanangkan Making Indonesia 4.0 menjadi pemicu bagi perusahaan-perusahaan IT untuk mendukung dari sisi inovasi teknologi.
Bagi Fujitsu Indonesia rencana Making Indonesia 4.0 yang bertujuan untuk memajukan sektor industri di Indonesia, merupakan terobosan yang dapat menciptakan ruang baru bukan hanya bagi para pelaku industri semata. Di sektor lain pun akan menciptakan inovasi-inovasi yang menunjang terimplementasinya Making Indonesia 4.0.
Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan langkah kolaboratif yang melibatkan beberapa pemangku kepentingan, mulai dari lembaga pemerintah, asosiasi dan industri, hingga akademisi.
Baca juga: Fujitsu-Synnex Metrodata Kolaborasi Sasar Segmen UKM
Melalui seminar bertajuk “Digital Transformation on Manufacturing” yang diadakan Fujitsu Indonesia di area industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, hari ini (17/8), Fujitsu Indonesia memperkenalkan sejumlah solusi andalan yang bisa diimplementasikan di industri manufaktur, untuk mendorong terwujudnya Smart Factory dalam program Making Indonesia 4.0.
“Fujitsu Indonesia siap mendukung terciptanya Smart Factory, yang akan menciptakan lingkungan industri yang sarat teknologi tanpa mengesampingkan peran manusia. Dengan memaksimalkan teknologi baru yang terdapat dalam komponen teknologi seperti IoT, maka dapat menyatukan operasi fisik dan digital dalam proses produksi. Sementara proses otomatis secara robotic akan membantu manusia menjalankan proses produksi,” ujar Odi.
Sistem keamanan di dalam pabrik pun tak luput dari Fujitsu Indonesia untuk menciptakan solusi teknologi di sektor manufaktur. Dengan teknologi Real Time Locator System (RTLS) besutan Fujitsu, Odi meyakini maka sistem pemantauan dan keamanan di pabrik dapat dilakukan secara otomatis. Dengan solusi ini setiap individu yang berada di dalam pabrik dapat terpantau keberadaannya hanya dengan memonitor dari sistem.
Terobosan teknologi di industri manufaktur bagi Fujitsu Indonesia bukan hal baru. Beberapa solusi yang sudah diciptakan Fujitsu Indonesia sudah diterapkan di antaranya di pabrik sepeda motor, pabrik perakitan mobil niaga, serta sistem pemantauan keamanan pengunjung (RTLS) di lembaga pemerintahan.
Di pabrik pembuatan sepeda motor, Fujitsu Indonesia menawarkan solusi teknologi yang dapat membantu proses dokumen dari hulu ke hilir. “Dengan solusi yang kami namakan Order Management, maka proses dokumen seperti Purchase Order, Account Payable, dan dokumen lain yang butuh diarsipkan secara digital akan lebih mudah diproses,” tambah Odi.
Dengan solusi ini juga Fujitsu Indonesia menawarkan sejumlah keuntungan bila diterapkan di industry manufaktur. Diantaranya dapat mengurangi kesalahan manusia ketika mengarsip dan memproses dokumen secara digital. Selain itu, Fujitsu Indonesia juga mengklain dengan solusi ini dapat meningkatan produktivitas kinerja individu, karena dapat mengurangi hingga 95 persen waktu yang dibutuhkan untuk memproses seluruh dokumen.
Bagi Fujitsu Indonesia, implementasi Making Indonesia 4.0 yang erat kaitannya dengan penerapan teknologi, justru akan mendorong sumber daya manusia untuk lebih maju dan berinovasi. “Dalam penerapan Indonesia 4.0 tidak akan menyingkirkan manusia, artinya manusia justru menjadi penggerak utama teknologi yang akan diterapkan di seluruh sektor industri,” tutup Odi. (*)