Jakarta – Di tengah kepungan perkembangan teknologi dan digital, sebuah korporasi harus mampu beradaptasi dan bersinergi agar mampu tetap menjaga laju pertumbuhan. Jika tidak, tak ayal, roda disrupsi akan menggerus dan, tak sedikit, perusahaan yang ditinggal pelanggan atau stakeholder-nya.
Hal ini disampaikan oleh Achmad Sugiarto, penulis buku “Synergy Way Of Disruption – Menciptakan Keunggulan Disruptif Perusahaan Melalui Sinergi” di sesi diskusi dan peluncuraan buku di Jakarta, Kamis, 13 September 2018.
“Buku ini lahir dari hasil Focus Group Discussion dengan Michael E. Raynor Doktor Harvard Business School dan pakar penulis disrupsi dunia,” ujarnya membuka diskusi.
Dia melanjutkan, berdasarkan riset, 33 persen responden menyatakan disrupsi digital sangat signifikan, 30 persen menyatakan significant, dan 28 persen cukup signifikan.
Baca juga: Hadapi Distrupsi Digital, 66% Perbankan Telah Menerapkan Strategi Digital
“Disrupsi digital memang sudah menjadi keniscayaan bagi dunia korporasi untuk menyongsong masa depan,” lanjut pria yang juga merupakan Direktur Retail Business Solution Telkomsigma ini.
Buku ini hadir didasarkan pada pengalaman Achmad sebagai pelaku sinergi baik itu di antara perusahaan yang berada di bawah Telkom Group maupun antar BUMN. Achmad juga dikenal luas sebagai salah satu pembina startup di Indonesia.
Atas berbagai kontribusinya terhadap pengembangan industri startup di tanah air, Achmad dianugerahi penghargaan Satyalencana Wirakarya dari Presiden Republik Indonesia. (*)