Jakarta – Bupati Bojonegoro terpilih Anna Mu’awanah di undang ke London untuk berbicara tentang kiprah pemimpin perempuan dalam ranah politik di tanah air sekaligus untuk mempaparkan peluang investasi di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam forum yang diselenggarakan oleh Young Indonesian Professionals’ Association (YIPA) di Inggris Raya ini, Anna menerangkan bahwa dalam 20 tahun terakhir ini, perempuan didorong untuk berperan aktif di semua jajaran pengambil kebijakan.
“Termasuk legislatif (DPR) punya undang-undang yang mewajibkan 30 persen dari calon legislative adalah perempuan,” ujar Anna dalam siaran pers yang diterima Infobank, Rabu, 8 Agustus 2018 di kantor pusat Accenture UK di Plantation Place, London.
Anna yang merupakan Ketua Dewan Pengurus Fraksi PKB dari tahun 2014 ke tahun 2019 ini juga menambahkan bahwa perempuan tidak hanya bisa berperan di legislatif, namun juga bisa di eksekutif seperti menjadi bupati, wali kota, gubernur di tingkat daerah maupun pusat.
Ia pun menerangkan, kenapa dirinya yang sudah lama berkecimpung di DPR RI selama tiga periode, kemudian pada Tahun 2018 ini, dirinya ikut kontestasi di Pilkada Kabupaten Bojonegoro 2018 sebagai calon bupati.
“Kita bicara kewenangan dulu. Kalau DPR punya kewenangan tiga. Anggaran, membuat undang-undang bersama pemerintah, dan pengawasan,” tutur Anna sambil menambahkan, DPR tidak bisa langsung melakukan eksekusi jika ada keluhan masyarakat.
DPR lanjutnya hanya bisa menyampaikan keluhan tersebut pada pemerintah untuk direncanakan dan dieksekusi. Sementara kalau eksekutif, berangkat dari perencanaan (kebutuhan) sampai dengan penyelesaian di tatanan riil. Termasuk membuat payung hukum bersama-sama (legislatif) sesuai kebutuhan.
Seperti diketahui, Sumber Daya Alam sektor pertanian di Bojonegoro masih sangat berlimpah. Ada sekitar 47 persen kepala keluarga (KK) dari jumlah penduduk di Bojonegoro yang menjadi petani.
Anna yang berpasangan dengan Wakil Bupati Budi Irawanto (Wawan) memiliki 17 program prioritas. Diantaranya 2 program unggulan di sektor pertanian dan pedagang kecil.
“Di sektor pertanian,menerbitkan KPM (Kartu Petani Mandiri). Serta Kartu Pedagang Ngayomi Ngopeni (KPNN) untuk membantu skala mikro pedagang kecil,” jelas Anna.
Dengan begitu peluang investasi dan kerja sama internasional dengan Inggris Raya
akan sangat terbuka lebar.
Anna yang pada September 2018 nanti dilantik sebagai Bupati Bojonegoro ini juga menjelaskan potensi Bojonegoro sebagai daerah yang memiliki cadangan minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Indonesia.
Menurut data terakhir YIPA, belum ada perusahaan migas Inggris yang berinvestasi maupun beroperasi di Bojonegoro.
“Kami bangga melihat pemimpin daerah yang memiliki semangat tinggi seperti Bu Anna dengan program-program prioritas yang ramah terhadap komunitas bisnis dan investor. YIPA siap menjadi partner di Inggris untuk mempromosikan Bojonegoro”
terang Steven Marcelino, Direktur Eksekutif YIPA di Inggris Raya.
Program Prioritas Bojonegoro yang mencakup perijinan satu atap akan memudahkan investor untuk masuk ke Bojonegoro.
Dua peluang kerja sama internasional lain, yang pertama, investasi dibidang infrastruktur mulai dari transportasi, pergudangan (warehouse), hingga rantai pasokan (supply chain) karena lokasi strategis Bojonegoro di perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Yang kedua dibidang industri, Bojonegoro berencana untuk menarik berbagai industri manufaktur dan pabrik.
Dihadapan profesional muda Indonesia yang ada di Britania, Anna mengajak mereka untuk berinvestasi di wilayah Bojonegoro. “Datang ke Bojonegoro dan berinvestasi di sana, dan akan menggalakkan sektor pariwisata alam yang sangat indah dan kota sejarah,” terang Anna. (*)