Tercatat pada tahun lalu ada 26 perusahaan pembiayaan yang diketahui mengalami kerugian, dan 18 perusahaan diantaranya sudah merugi sejak tahun 2016. Bahkan, 8 perusahaan multifinance sudah mengalami kerugian tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2015.
Namun jika dilihat secara industri, masih banyak multifinance yang berhasil meraih laba di tahun 2017 lalu. Buktinya, per Mei 2018 laba bersih perusahaan pembiayaan secara industri tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan laba bersih industri selama tahun 2017 lalu.
Hingga Mei 2018, laba bersih perusahaan pembiayaan dicatatkan sebesar Rp6.694 miliar, naik 24,22% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp5.389 miliar. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan laba bersih tahun 2017 secara full year yaitu 10,75% (yoy). Pembiayaan pun tumbuh 6,37% menjadi Rp427.406 miliar dari Rp401.805 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Disisi lain, efisiensi perusahaan sebagaimana rasio BOPO mengalami perbaikan yakni menjadi 79,88% pada Mei 2018 dari sebelumnya 81,16% pada Mei 2017.
Adapun aset perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 8,32% (yoy) menjadi Rp493.502 miliar, lebih tinggi dari pertumbuhan aset di tahun 2017 yaitu sebesar 7,77% (yoy). Sementara itu, rentabilitasnya pun membaik ditandai oleh ROA dan ROE yang naik menjadi 4,48% dan 14,23% hingga Mei 2018 dari sebelumnya 4,10% dan 12,29% pada Mei 2017.
Namun bagaimana kinerja keuangan per masing-masing perusahaan? Perusahaan mana saja yang kinerjanya membaik dan mana saja yang menurun?
Simak selengkapnya di Majalah Infobank No.481 Agustus 2018 atau klik Infobankstore.com.(*)