Jakarta – PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) melaporkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2018. Dari sisi operasional, LSIP catat kenaikan produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti sebesar 8,7% menjadi 636.539 ton dan total produksi CPO meningkat 3,5% yoy pada menjadi 186.812 ton. Pada periode ini, produksi TBS inti meningkat 15,7% yoy dan total produksi CPO meningkat 14,7% yoy
Benny Tjoeng, Presiden Direktur LSIP menjelaskan, penurunan harga jual rata-rata dari produk sawit (CPO & PK) dan karet serta penurunan volume penjualan terutama volume penjualan CPO karena adanya timing pada realisasi persediaan CPO, berdampak pada total penjualan dan laba perseroan.
“Penjualan London Sumatera pada hingga Juni 2018 mencapai Rp1,76 triliun atau turun 28,5% yoy, sementara itu laba usaha dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun masing-masing sebesar 51,9% yoy dan 47,5% yoy menjadi Rp253,9 miliar dan Rp224,9 miliar,” paparnya dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Juli 2018.
Adapun, kontribusi produk sawit terhadap total penjualan LSIP capai 91% diikuti oleh karet sekitar 5% dan benih bibit sawit sekitar 2%.
LSIP juga berhasil mempertahankan posisi keuangan yang sehat dengan total aset mencapai Rp10,43 triliun serta tanpa funded debt. Posisi kas dan setara kas meningkat dari Rp1,62 triliun pada 31 Desember 2017 menjadi Rp1,88 triliun pada 30 Juni 2018, terutama dikontribusikan dari kas neto yang berasal dari aktivitas operasi.
“Kami mencatat pertumbuhan produksi, baik produksi TBS inti dan total CPO, namun demikian Lonsum menghadapi penurunan harga komoditas terutama harga produk sawit dan karet serta penurunan volume penjualan terutama volume penjualan CPO karena realisasi persediaan CPO yang berdampak pada kinerja perseroan,” ujarnya. (*)