Jakarta – Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Indeks Harga Konsumen (IHK) hingga pekan kedua Juli 2018 menunjukkan inflasi sebesar 0,23 persen (month to month/mtm), atau jauh lebih rendah dari rata-rata history di bulan juli selama tiga tahun terakhir.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, laju inflasi dibulan Juli tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi dibulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,59 persen. Dengan demikian inflasi Juli 2018 secara tahunan, kata dia, tercatat sebesar 3,14 persen (year-on-year/yoy).
“Inflasi Juli itu tetap rendah. Ini jauh lebih rendah dari inflasi bulan lalu yang sekitar 0,59 persen dan juga jauh lebih rendah rata-rata history bulan Juli selama tiga tahun terakhir yang sebesar 0,54 persen,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 13 Juli 2018.
Laju inflasi secara tahunan di Juli tersebut masih sejalan dengan target BI di tahun ini yang dipatok kisaran 3,5 persen plus minus 1 persen. Inflasi yang terjaga tersebut, kata dia, menunjukan bahwa harga-harga cukup terkendali, sehingga kondisi laju inflasi dibulan Juli ini masih rendah.
“Ini juga menunjukan kuatnya koordinasi antara BI pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dalam tim kendali inflasi pusat maupun tim kendali inflasi daerah. Kita juga sedang mempersiapkan rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),” ucapnya. (*)