Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan November 2015 ini sudah mencapai Rp8 triliun (KUR mikro). Hingga akhir tahun, diperkirakan penyaluran KUR BRI dapat mencapai Rp12 triliun sampai Rp15 triliun.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan penyaluran KUR senilai Rp30 triliun pada tahun ini. BRI memiliki target KUR senilai Rp21,4 triliun yang terdiri dari Rp17 triliun untuk KUR mikro, Rp4 triliun untuk KUR ritel, dan Rp400 miliar untuk KUR tenaga kerja Indonesia.
Adapun dari data perseroan, total penyaluran KUR BRI tercatat sudah sebesar Rp9,3 triliun sampai dengan 18 November 2015. Dari jumlah itu, KUR Mikro yang telah disalurkan BRI sebesar Rp8,160 triliun kepada 559.121 debitor dan KUR Ritel sebesar Rp1,110 triliun kepada 5.982 debitor.
Menurut Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, penyaluran KUR (mikro) yang baru tercatat di kisaran Rp8 triliun tersebut karena program pemerintah terkait kebijakan KUR yang baru dilaksanakan pada Agustus 2015. Namun demikian, total penyaluran KUR BRI tersebut sudah terbilang besar.
“Iya kita mulainya di Agustus awal. Buktinya total KUR ini dalam waktu 3 bulan saja, September, Oktober, November itu sudah di angka Rp8 triliun (untuk KUR Mikro). Akhir tahun diperkirakan Rp12 triliun,” ujar Asmawi di Jakarta, Senin, 23 November 2015.
Dia mengaku, dalam per harinya, nasabah KUR bertambah 8 ribu hingga 10 ribu orang. Dimana untuk mendongkrak nasabah KUR tersebut, perseroan membuka layanan pengajuan KUR pada akhir pekan. Selain itu, BRI juga menambah jumlah tenaga analis kredit dan menggunakan teknologi loan approval system.
“Sekarang saya nambah lagi 2.000 orang anak pedagang pasar untuk persiapan tahun depan. Kenapa anak pedagang pasar? Karena mereka lebih tahu lingkungannya. Di Semarang kemaren, anak pedagang pasar kami rekrut,” tutup Asmawi (*) Rezkiana Nisaputra