BI: Kenaikan Suku Bunga Berdampak Capital Inflow Rp13 Triliun

BI: Kenaikan Suku Bunga Berdampak Capital Inflow Rp13 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengklaim, kenaikan suku bunga sebanyak dua kali pada bulan Mei 2018 kemarin sudah memberikan dampak pada arus modal masuk atau capital inflow hingga awal Juni 2018.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kala menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) kerangka asumsi makro 2019 dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) di Jakarta (5/6). Perry juga mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah agar capital outflow maupun capital inflow dapat terjaga dengan stabil.

“Pemantauan kami sejak 24 Mei 2018, inflow sudah mulai masuk terutama inflow ke surat berharga negara (SBN) sudah mulai masuk dan  itu menmbah pasokan di pasar valas,” kata Perry di kompleks DPR-RI Jakarta, Selasa 5 Juni 2018.

Bahkan Perry menyebut, hingga hari ini capital inflow khususnya untuk SBN sudah masuk sebesar Rp13 triliun. Angka itu terhitung setelah adanya peningkatan suku bunga acuan.

Baca juga: BI: Kenaikan Suku Bunga Acuan, Belum Tentu Diikuti Bunga Kredit

“Kalau hitungan kami, sudah Rp13 triliun sejak 24 Mei itu inflow masuk khususnya ke surat berharga negara dan ini menambah confidence ke pasar,” tambah Perry.

Tak hanya itu, Perry optimis kebijakan kenaikan suku bunga acuan lalu juga akan berdampak pada stabilitas nilai tukar rupiah kedepannya.

Sebagai informasi, sebelumnya BI telah menetapkan kenaikan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate sebesar 25 basis poin (bps) pada pertengahan Mei dan menaikan kembali 25 bps pada akhir Mei dimana menjadi 4,75 persen. Kenaikan ini diharap dapat menstabilkan nilai tukar rupiah.(*)

Related Posts

News Update

Top News