Jakarta – Fluktuasi nilai tukar rupiah terlihat masih berlanjut hingga saat ini, dimana hingga saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sampai menyentuh angka Rp14.100.
Namun menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati beranggapan bahwa fluktuasi tersebut masih dalam batas stabil bila dilihat dari jangka panjang.
“Sekarang fleksibel, saat ekonomi positif kita bisa rupiah menguat, bila terjadi imbas saat ini maka kita akan alami juga tekanan dan koreksi. Walau koreksi namun masih range yang stabil dalam jangka menengah panjang,” kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa 22 Mei 2018.
Dirinya beranggapan bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini lebih diakibatkan oleh suku bunga acuan Amerika Serikat atau The Fed dan ketidakpastian politik global yang tak menentu.
Baca juga: Rupiah Tergerus, Bisnis Otomotif Tekor
“Kita ketahui gejolak diakibatkan oleh lingkungan global dan dari sisi Amerika, namun dari sisi fiskal APBN kita mengalami perbaikan nyata dan signifikan,” tambah Sri Mulyani.
Dirinya beranggapan, dari sisi fiskal masih aman dengan APBN 2018 masih terjaga dengan realisasi defisit di Rp 55,1 triliun atau 0,37% dari PDB. Dimana Realisasi tersebut jauh lebih rendah dari tahun lalu 2017.
Selain itu, pihaknya juga mengaku akan terus memperbaiki APBN dengan mengelola instrumen yang lebih aktif kepada eskpor dalam mengelola perkonomian Indonesia.
Tercatat berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar AS (Jisdor), hari ini posisi mata uang Garuda menembus level Rp 14.178 per dolar AS, angka tersebut lebih lemah dibandingkan posisi kemarin yang masih di level Rp 14.176 dolar AS.(*)