Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017 yang tercatat 5,01 persen.
Namun demikian, pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (qtq) mengalami penurunan. Pada kuartal IV tahun lalu, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,19 persen, sementara di kuartal I tahuni ini ekonomi tumbuh 5,06 persen atau turun 0,42 persen.
“Hanya secara q-t-q nya saja yang mengalami kontraksim Jadi angka ini lumayan bagus karena secara year to year tumbuh lebih baik,” ujar kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.
Secara global, sejumlah mitra dagang Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I 2018. Seperti AS mencatat pertumbuhan 2,9 persen atau lebih tinggi dibanding kuartal IV 2017 yang hanya sebesar 2,6 persen.
Selanjutnya, Singapura juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,3 persen atau lebih tinggi dibanding kuartal IV 2017 yang sebesar 3,6 persen. Sementara itu secara year to year pertumbuhannya hanya sebesar 2,5 persen.
Baca juga: ADB “Ramal” EKonomi Indonesia Tumbuh 5,3% di 2018
Menurutnya, hanya Tiongkok saja yang stagnan pertumbuhannya. Pada kuartal I 2018 pertumbuhan ekonominya tercatat 6,8 persen, atau sama dibanding kuartal IV 2017. Namun masih lebih rendah dibanding kuartal I 2018 yang sebesar 6,9 persen.
Lebih lanjut dirinya berharap, pertumbuhan ekonomi ke depannya bisa tumbuh lebih tinggi. Apalagi, Indonesia akan ada ditopang oleh momen bulan Puasa, Lebaran serta kegiatan pilkada yang diperkirakan akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
“Kita harap ke depan pertumbuhan ekonomi semakin kuat. Ada juga nanti kegiatan IMF World Bank di Bali dan perhelatan Asian Games,” tutupnya. (*)