Jakarta – Pergerakan Rupiah menguat pada awal pekan ini seiring selera risiko yang meningkat. Rupiah menguat 0.2 persen terhadap Dolar ke Rp13.765.
Chief Market Strategist ForexTime, Hussein Sayed sendiri mengatakan sejumlah data ekonomi Indonesia akan dijadwalkan untuk dirilis pekan ini, namun neraca perdagangan kemungkinan hari Kamis, 15 Maret 2018.
Laporan neraca perdagangan akan dapat memberi isyarat mengenai momentum ekonomi domestik.
“Optimisme meningkat karena perdagangan global menguat dan potensi impor dan ekspor melampaui ekspektasi di bulan Februari yang akan memperkuat PDB kuartal pertama,” kata Hussein di Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018.
Disisi lain kabar laporan tenaga kerja AS yang menggembirakan di hari Jumat berhasil mengurangi kekhawatiran tentang perang perdagangan, setidaknya untuk sementara.
Baca juga: BI: Pasca FOMC Meeting, Volatilitas Rupiah Masih Terjadi
Peningkatan lapangan kerja sebanyak 313 ribu menjadi kejutan positif karena data ini melampaui ekspektasi tertinggi sekali pun yaitu 300 ribu menurut survei Reuters.
Walaupun para pekerja mungkin tidak gembira dengan kenaikan upah rata-rata per jam sebesar 0.1 persen saja, namun perusahaan dan pasar menyambutnya dengan gembira. Alasannya adalah peningkatan upah yang tidak terlalu besar menandakan Fed masih tetap memiliki “keleluasaan” di pasar tenaga kerja sehingga masih ada jalan bagi Fed untuk melaksanakan tiga kenaikan suku bunga di tahun 2018, bukan empat.
“Kombinasi antara data ekonomi yang baik dan inflasi yang terbatas adalah faktor utama untuk mempertahankan pasar bullish,” jelasnya. (*)