Jakarta – Harga CPO berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya pada hari ini, setelah kemarin ditutup menguat lebih dari 1%.
Mengutip riset Monex Investindo Futures, harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives Exchange sempat ditutup naik 1,2% di level 2.475 ringgit per ton, kemarin dan mencetak kenaikan harian terbesar dalam lebih dari dua pekan.
Dua analis industri analis di konfrensi minyak nabati di Karachi mengatakan bahwa harga minyak sawit dapat naik ke kisaran 2.700 ringgit per ton di kuartal pertama karena produksi diperkirakan akan turun pada basis musiman.
Tren musiman akan memicu kenaikan dalam level produksi dan diperkirakan akan memicu penurunan harga setelah kuartal pertama.
Sementara itu trader mengatakan bahwa kenaikan harga minyak nabati lainnya juga berikan dukungan terhadap minyak sawit.
“Nilai kontrak minyak kedelai untuk periode Maret di Chicago Board of Trader kemarin berakhir naik 0,4%, dan nilai kontrak minyak kedelai bulan Mei di Dalian Commodity Exchange ditutup 0,8% lebih tinggi,” kata Research Staff & Market Analyst Monex Investindo Futures, Faisyal, Selasa, 23 Januari 2018.
Ia mengatakan, untuk pergerakan ringgit pukul 11:14 WIB terpantau menguat 0.2% di level 3.9270 per dolar AS. Ringgit yang menguat akan menjadi katalis negatif harga CPO karena akan membuat harga menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya.
“Untuk level resisten terdekat terlihat di area 2.490.00, menembus ke atas dari area tersebut dapat mendorong kenaikan lanjutan menuju ke 2.535.00. Sementara itu untuk sisi bawahnya, area support terdekat terlihat di 2.445.00, break di bawah level tersebut dapat memicu penurunan lanjutan untuk membidik support kuat di 2.425.00,”jelasnya. (*)