Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) berkomitmen mendukung dan aktif berpartisipasi dalam pembiayaan proyek Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) sebesar Rp2,78 triliun dan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar senilai Rp1 triliun.
Total kredit yang dikucurkan CIMB Niaga untuk dua proyek tersebut mencapai Rp3,78 triliun.
“Kami bangga dapat berkontribusi mendukung pembangunan proyek infrastruktur pemerintah yang merupakan langkah tepat bagi percepatan pertumbuhan ekonomi,” kata Direktur Treasury and Capital Market CIMB Niaga, John Simon dalam siaran persnya yang diterima Infobank di Jakarta, Sabtu, 30 Desember 2017.
Untuk diketahui, secara total proyek LRT Jabodebek tahap 1 sendiri menghabiskan dana senilai Rp29,9 triliun. Nantinya, LRT Jabodebek akan melayani rute Cawang – Cibubur, Cawang – Kuningan – Dukuh Atas, dan Cawang – Bekasi Timur.
Sedangkan untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, total nilai investasinya mencapai Rp16,7 triliun. Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan bagian dari 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera. Proyek sepanjang 140 km ini diharapkan dapat selesai sesuai rencana pada 2019, sehingga dapat meningkatkan investasi dan mengurangi biaya transportasi di wilayah Sumatera.
Dalam kedua proyek infrastruktur tersebut, CIMB Niaga bersama enam institusi keuangan lainnya bertindak sebagai Joint Mandate Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB).
Fasilitas kredit sindikasi yang diberikan JMLAB dalam proyek LRT Jabodebek tahap 1 kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp19,25 triliun.
“Bagi kami, keikutsertaan dalam berbagai proyek infrastruktur pemerintah selain sebagai bentuk dukungan nyata untuk memajukan ekonomi Indonesia, kami melihat bisa menjadi peluang bagi perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit,” ungkap John.
Sekedar informasi, hingga September 2017, posisi penyaluran kredit CIMB Niaga mencapai Rp178,8 triliun.
Pada beberapa segmen, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan double digit seperti KPR yang tumbuh 12,1% year on year dan SME naik 14,5%. Selain itu, untuk kredit korporasi, khususnya pada top tier corporate jumlahnya juga meningkat 12%-13%. (*)