Jakarta – Saham PT Bank Danamon Indonesia (Danamon) pagi ini sempat melonjak tinggi, hingga 16,67% atau ke Rp7.000.
Naiknya saham Danamon disinyalir seiring beredarnya kabar dari entitas bank komersial milik Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc., The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (MUFG) yang telah menyepakati perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. (AFI) dan entitas-entitas terafiliasi lainnya untuk mengakuisisi kepemilikan saham di PT Bank Danamon Indonesia sebesar 73,8 persen secara bertahap.
Berdasarkan pantauan Infobank di pasar saham, Rabu, 27 Desember 2017, saham Danamon pagi tadi dibuka di harga Rp6.600 dan terendah di Rp6.500.
Sementara dari sisi frequensi, hingga pukul 10:33, saham Danamon tercatat di harga Rp6.850 dan diperdagangkan sebanyak 1.756 kali transaksi dengan volume 131,721 miliar lembar saham senilai Rp89,76 miliar.
Akankah saham Danamon menyentuh batas auto rijection (penolakan otomatis) hari ini di Rp7.200?
Hal itu sendiri bukan hal yang mustahil. Karena berdasarkan catatan infobank saham berkode BDMN pernah naik hingga 18,04% pada tanggal 9 November 2017.
Analis saham Investa Saran Mandiri Hans Kwee pernah mengungkapkan kepada Infobank issu akuisisi sangat mempengaruhi gerak naiknya saham, khususnya saham bank. Ia menilai pasar biasanya sangat cepat merespon kabar yang berembus di media.
Sehingga bukan tidak mungkin, kenaikan saham Bank Danamon karena faktor tersebut.
“Apalagi kabar pencaplokan bank di Indonesia. Kalau ada investor asing mau ambil, tentu nilai book valuenya bisa 2-2,5 kali,” jelas Hans Kwee. (*)