Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang stabil di kisaran Rp13.500 diperkirakan akan menopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk melanjutkan proses pemguatan hingga akhir transaksi di 2017.
“Kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan menjadi salah satu penopang pergerakan IHSG dalam sisa waktu perdagangan di pekan terakhir 2017,” kata analis PT Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di akhir transaksi Jumat, 22 Desember 2017 tercatat berada pada level Rp13.558 atau melemah tipis jika dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya pada level Rp13.545.
Menurut William, pergerakan IHSG yang mengawali pekan terakhir di 2017 akan berada pada tren penguatan lanjutan. “Sisa perdagangan hingga pengujung 2017 masih akan diwarnai oleh pencapaian prestasi mencetak rekor baru,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, saat ini IHSG memiliki support terdekat yang akan berupaya dipertahankan pada level 6.032, sedangkan target resisten terdekat yang berusaha ditembus ada pada posisi 6.258.
Dengan demikian, kata William, adanya peluang kenaikan lanjutan pada laju IHSG di perdagangan hari ini mesti direspons para pelaku pasar dengan mengakumulasi saham ADHI, ICBP, SMRA, WSBP, WIKA, WTON, JSMR, KLBF, BBNI, TLKM dan CAMP. (*)