Jakarta – Bank Indonesia (BI) membantah adanya aliran modal asing yang keluar (outflow) merupakan dampak dari rencana peningkatan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserves (The Fed).
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, outflow yang terjadi pada akhir November lalu merupakan dampak dari siklus perekonomian nasional.
“Jika kita melihat outflow, kami melihat ini karena sudah menjelang akhir tahun, ada investor yang ingin mengambil keuntungan dan kemudian ada keputusan untuk keluar dari Indonesia tapi secara umum jika kita bandingkan inflow masih baik,” jelas Agus Martowardojo di Kompleks BI Jakarta, Senin 11 Desember 2017.
Agus Martowardojo mengungkapkan, angka aliran modal asing yang masuk atau capital inflow pada periode Januari 2017 hingga November 2017 telah menunjukkan peningkatan. Agus menjelaskan, hingga November 2017 angka capital inflow tercatat telah mencapai Rp 137 triliun meningkat dari periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebesar Rp126 triliun.
Agus menyebut, pihaknya telah menjalin komunikasi yang baik dengan pihak The Fed. Aguspun meyakini stabilitas keuangan akan terjaga hingga akhir tahun 2017.
“Kami meyakini bahwa komunikasi yang baik dari the fed perihal mulai diturunkannya balance sheet dari The Fed sejak Oktober lalu, hingga menaikan tingkat bunga the Fed di Desember itu sudah di-price in oleh investor. Sehingga secara umum kami melihat stabilitas akan tetap terjaga di periode akhir tahun,” tukas Agus.(*)