Jakarta- Dalam menghadapi perekonomian nasional tahun 2018, Indonesia masih dihadapkan pada tiga tantangan ekonomi domestik yang perlu diantisipasi. Ketiga tantangan perekonomian nasional tersebut ialah infrastruktur, kesejahteraan masyarakat serta inovasi digital.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irnal Fiscallutfi pada seminar Indonesia Risk Management Outlook 2018 di Hotel Fairmont Jakarta.
“Pada tantangan pertama yakni infrastruktur, kita harus mengejar ketertinggalan infrastruktur untuk mendorong aktivitas ekonomi,” ungkap Irnal di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis 7 Desember 2017.
Irnal menambahkan, para pelaku sektor jasa keuangan diharap dapat berpartisipasi untuk menyalurkan pembiayaan kreditnya pada sektor infstruktur nasional. Hal tersebut diharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018.
Selain itu, permasalahan peningkatan kesejahteraan masyarakat juga masih menjadi beban pemerintah untuk dapat diantisipasi untuk tahun 2018. Tercatat menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan pada Agustus 2017 meningkat menjadi 27,77 juta orang dari Agustus tahun 2016 yang mencapai 27,76 juta.
Irnal menilai, saat ini pihak perbankan telah berpartisipasi dalam gerakan peningkatan kesejahteraan melalui penyalurkan bantuan sosial secara non tunai.
Sedangkan tantangan terakhir ialah perkembangan inovasi digital yang pesat juga diharap dapat diantisipasi oleh para pelaku sektor jasa keuangan. Dengan adanya perkembangan digital, tak dipungkiri dapat memberikan dampak positif maupun dampak persaingan antar pelaku sektor jasa keuangan.
“Serbuan fintech memang tidak dapat dihindarkan, namun kita terus himbau kepada para pelaku sektor jasa keuangan untuk berinovasi dan kita juga telah siapkan pada tahun lalu regulasinya dengan POJK Nomor 77/POJK.01/2016,” jelas Irnal.(*)